Bogor, Gontornews — Ibu adalah sekolah pertama bagi anak. Agar anak terbiasa belajar sejak dini, ibu cerdas harus punya aneka tips metode belajar yang fun dan tidak monoton.
Irma Draviyanti, ibunda Abdurrahman (Abduh), siswa Muslim peraih Bronze Medal Clock-Tower Romania dalam ajang Olimpiade Matematika tahun 2014, pun mengamini hal tersebut. Kepada Majalah Gontor ia menjelaskan, “Pendidikan itu bermula dari rumah (keluarga).”
Pada saat anak menginjak usia 3 tahun, perkembangan otak anak sangatlah pesat. “Berdasarkan pengalaman pribadi, anak dengan usia 3 tahun memiliki daya ingat yang cukup kuat untuk menerima berbagai ilmu dan pengetahuan di sekitarnya,” jelas ibu dua anak ini.
Orangtua pun harus bisa menerapkan pola belajar yang bersifat ‘fun’ dan tidak monoton. “Menyuruh anak untuk belajar bukan berarti anak tidak bisa bermain,” terang Irma kepada Gontornews.com.
Namun, pelajaran itu sendiri kita berikan dalam keadaan bermain. Sehingga anak tidak merasa belajar sebagai suatu beban, melainkan sebagai sebuah permainan seru dan mengasyikan.
Adnin Armas, ayah Abduh, juga menambahkan, “Saya selalu mengajak anak saya untuk belajar setiap hari meski hanya sebentar.” Belajarnya pun bisa di luar rumah sesuai dengan keinginan anak. “Dan yang terpenting saat belajar anak bisa happy dan enjoy,” kenang Irma.
Indria Cahyanti, ibunda Alvin Putra Budiman, satu-satunya pemenang Muslim dalam ajang Olimpiade Sains Nasional, juga membocorkan bahwa kunci pembelajaran anak di rumah adalah memberikan materi belajar dalam bingkai pola pengajaran yang fun. “Tujuannya, agar anak mudah tertarik untuk ikut mendalaminya,” ujar ibu tiga anak ini kepada Gontornews.com.
Nah, agar anak terhindar dari ragam pengaruh tontonan yang buruk, orangtua perlu menyiapkan berbagai film atau tontonan Islami, sains, dan sejenisnya.
“Dengan begitu tidak hanya tontonan yang didapat namun ilmu dan keteladanan pun bisa didapat anak sekaligus,” terang Adnin, anggota INSISTS (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations). <Edithya Miranti>