Yogyakarta, Gontornews — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geologi (BMKG) Yogyakarta mengatakan dalam beberapa hari ke depan Yogyakarta berpotensi terjadi hujan disertai angin kencang. Hal itu diprediksi akan terjadi hingga April 2020 mendatang.
Seperti yang disampaikan Kepala Kelompok Analisa dan Prakiraan Cuaca Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Sigit Hadi Prakosa bahwa cuaca ekstrem masih akan terjadi selama puncak musim hujan.
“Kami prediksi sampai April 2020 potensi itu masih ada,” katanya, dikutip Antara.
Selain itu, ia juga mengatakan, saat awal pancaroba yang terjadi di wilayah Sleman bagian utara, setidaknya ada enam kecamatan yang berpotensi tinggi mengalami angin kencang. Enam kecamatan tersebut adalah Kecamatan Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman dan Ngaglik.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta meminta agar masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim pancaroba hingga musim hujan tahun ini.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan mengatakan sebelumnya hampir seluruh wilayah di Kabupaten Sleman telah diterjang angin kencang.
“Untuk wilayah Kabupaten Sleman sendiri, musim hujan diperkirakan akan terjadi pada minggu-minggu pertama bulan ini, ” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa musim pancaroba saat ini, kemungkinanakan menimbulkan angin kencang hingga puting beliung, sehingga diperlukan berbagai langkah antisipasi.
Pihaknya sendiri lanjutnya, selain sudah memetakan daerah yang punya potensi bencana tinggi, juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman untuk melakukan pemangkasan pohon perindang jalan yang punya potensi roboh saat diterpa angin.
“Agar tidak membahayakan pengguna jalan,” tambahnya.
Makwan juga mengatakan, selain pohon tumbang, yang juga harus diwaspadai adalah keberadaan konstruksi baliho dengan ukuran besar. Sebab, jika konstruksi baliho tidak kuat dikhawatirkan akan roboh saat ada angin kencang.
“Jadi kami imbau agar pengendara hati-hati saat melintas di jalan yang banyak pohon dan baliho,” katanya.[Devi Lusianawati]
Sumber foto : Sindonews