Jakarta, Gontornews — Menara BNI nantinya akan menjadi ikon baru di landscape kota Jakarta karena desain gedung yang distinctive dan lokasinya yang strategis di pusat kota. Ground Breaking gedung baru BNI ini dilaksanakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno di lokasi proyek, Jalan Pejompongan Raya V Nomor 24, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Selasa (19/4).
Baiquni mengungkapkan pembangunan Menara BNI ini sebagai upaya optimalisasi aset yang dimiliki BNI saat ini. Dengan ini juga dimaksudkan untuk efisiensi biaya sewa kebutuhan ruang kantor atau office space yang terus berkembang.
“BNI ingin memiliki gedung baru yang iconic, inovatif, fleksibel, dan tanggap terhadap perkembangan zaman, yang kami rencanakan untuk digunakan sebagai pusat aktivitas Consumer Banking BNI,†ujar Baiquni dalam siaran persnya 19/4/2016.
Dengan mengusung semangat melestarikan lingkungan hidup, Menara BNI dibangun dengan konsep green building yang akan disertifikasi oleh Green Building Council Indonesia. Konsep green yang akan diimplementasikan antara lain adalah Ruang Terbuka Hijau yang cukup luas, serapan tangkapan hujan yang maksimal, penyediaan parkir sepeda, serta fasilitas shower yang mendukung bike to work.
Efisiensi penggunaan energi dengan passive design dan active design, serta daylight sensor yang secara otomatis mematikan lampu saat cahaya matahari cukup terang, serta penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan.
Penerapan konsep-konsep green tersebut akan menurunkan konsumsi energi sampai dengan 30% dibandingkan dengan gedung konvensional. Gedung ini tidak menambah beban saluran air kota dengan konsep zero run-off rainfall, dan mengeliminir sick building syndrome yang saat ini sering dialami oleh karyawan kantoran.
“Dengan sertifikasi green building tersebut, kami mengharapkan Menara BNI akan
menjadi role model gedung ramah lingkungan yang akan menginspirasi investor lain untuk
menanamkan modal dengan membangun gedung berkonsep Green Building,†ujarnya.
Keunggulan Menara BNI antara lain adalah menerapkan konsep menara yang menyerupai siluet tunas‟atau bambu‟ yang merepresentasikan perkembangan BNI yang terus menuju puncak dalam konteks pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Asia Tenggara yang bersinergi. [Muhammad Khaerul Muttaqien/Dedi Junaedi]