Batang, Gontornews – Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo pernah mengalami pengalaman menarik berupa disemprot air oleh santri. Pengalaman ini Yoyok sampaikan dalam pertemuan Forum Pesantren Alumni Gontor di Pondok Modern Tazakka, Batang (9/4) yang lalu.
Saat itu, Yoyok, yang membiasakan dirinya untuk berkeliling masjid ketika shalat subuh di sekitar wilayahnya, menyempatkan diri siggah di masjid Az-Zaki, komplek PM Tazakka. Yoyok pun tertunduk seolah mengantuk lalu disemprot oleh santri.
“Saya disemprot!” ujar Bupati yang enggan mendapatkan pengawalan khusus kala melakukan tugasnya tersebut. Pernyataan tersebut sontak membuat sebagian besar peserta yang hadir di auditorium pertemuan PM Tazakka bergemuruh tertawa.
PM Tazakka sendiri merupakan lembag apendidikan islam atau pesantren yang mengantu sistem gontor seutuhnya. Bahkan untuk sarana dan prasarana hingga disiplin santri dan guru, menginduk ke sistem yang ditanamkan di Gontor.
Salah satu sistem yang ditiru PM Tazakka dari Gontor adalah disiplin. Kejadian menarik yang menimpa Yoyok adalah bagian dari penerapan disiplin santri agar tidak mengantuk, atau bahkan tidur setelah subuh.
Meski demikian, pernyataan Yoyok tersebut lantas dikonfirmasi oleh guru setempat yang menyebut Yoyok terkena cipratan air yang disemprotkan pengurus takmir masjid PM Tazakka kepada santri mengantuk yang berada disampingnya.
“Beliau tidak disemprot, tapi terkena cipratan airnya saja,” terang Subhi Mahmasani, sekretaris pimpinan PM Tazakka kepada Gontornews.
Meski dianggap menjadi bupati yang sukes, Yoyok enggan mencalonkan kembali sebagai bupati batang untuk periode kedua. Pria kelahiran Batang 23 April 1972 tersebut merasa bahwa masih banyak pihak-pihak yang lebih layak memimpin Batang ketimbang dirinya.
Selain Tri Rismaharini, Walikota Surabaya, nama Yoyok Riyo Sudibyo disebut-sebut dijagokan oleh masyarakat untuk bersaing dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. [Mohamad Deny Irawan/DJ]