Washington, Gontornews — Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat, Sabtu (21/1/2023), memastikan varian Omicron XBB 1.5 mendominasi hingga setengah dari total kasus Covid-19 nasional. CDC memperkirakan kasus varian Omicron XBB 1.5 mencapai 49,1 persen hingga akhir 21 Januari atau melonjak 37,2 persen pada pekan lalu.
Sebagai informasi, subvarian tersebut merupakan cabang dari XBB, kombinasi dari dua subvarian Omicron lain yang berkembang pesat di Amerika Serikat bagian timur laut.
“XBB 1.5 adalah mutasi tambahan di atas XBB asli yang menurut orang memungkinkannya mengikat sel manusia dengan lebih baik dan lebih mudah menyebabkan infeksi,” kata Daniel Rhoads, kepala bagian mikrobiologi di Klinik Cleveland.
“Jadi saya menduga (varian) itu akan terus tumbuh dalam proporsi varian penyebab Covid dan menjadi dominan di Amerika Serikat,” sambungnya sebagaimana dilansir Reuters.
Awal bulan ini, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan penyebaran varian XBB 1.5 telah meningkat secara global dan telah teridentifikasi di lebih dari 25 negara. Meski demikian, CDC mencatat bahwa infeksi Covid-19 pada pekan ini melandai setelah sempat meningkat tinggi pada Desember hingga Januari.
Sejumlah pakar epidemologi belum dapat memastikan apakah varian XBB 1.5 dapat menyebabkan gelombang infeksi secara global. Namun, mereka tetap mengingatkan bawha suntikan penguat dapat memberikan perlindungan bagi masyarakat dari gejala parah, rawat inap hingga kematian.
XBB 1.5 menyusul subvarian Oimcron BQ.1.1 dan BQ.1 yang sebelumnya juga mendominasi kasus Covid-19 di Amerika Serikat. Kedua varian tercatat menyumbang 40,2 persen kasus pada pekan terakhir, 21 Januari, berbanding 48,8 persen pada pekan lalu. [Mohamad Deny Irawan]