Accra, Gontornews — Ghana melaporkan peningkatan pesat kasus baru Covid-19, Ahad (17/1/2021), termasuk masuknya varian baru virus korona yang sebelumnya tidak pernah terdeteksi. Akibatnya, unit perawatan intensif penuh serta berisiko membanjiri sistem kesehatan Ghana.
Presiden Ghana, Nana Akufo-Addo, mengatakan pandemi Covid-19 menyebabkan seluruh unit kesehatan menjadi penuh. “Pusat Pengobatan Covid-19 kami telah berubah dari tidak memiliki pasien menjadi penuh seiring dengan meningkatknya infeksi,” kata Presiden Akufo-Addo, kepada Reuters.
“Pada tingkat saat ini, infrastruktur perawatan kesehatan kita akan kewalahan,” imbuhnya.
Sejak pandemi menyerang Ghana untuk yang kedua kalinya, angka infeksi Covid-19 menunjukkan peningkatan masif. Penularan infeksi ini dapat menyebar dengan cepat hingga menyentuh level puncak pandemi pertengahan tahun lalu jika tidak ada penanganan intensif.
Presiden Akufo-Addo berencana untuk memberlakukan penguncian secara parsial demi membatasi penyebaran Covid-19. Ia menyebut peningkatan kasus Covid-19 berasal dari beberapa orang yang datang dari luar negeri yang positif varian baru virus korona.
Seperti halnya Ghana, sebagian besar negara-negara Afrika mengalami gelombang kedua Covid-19. Secara umum, angka penularan Covid-19 pada gelombang kedua di Afrika meningkat hingga dua kali lipat dari periode sebelumnya.
Kenaikan angka infeksi ini membuat sejumlah negara Afrika mulai khawatir dengan minimnya ketersediaan vaksin global. Negara-negara berpenghasilan rendah di Afrika mulai merasakan dampaknya karena, secara otomatis, tidak dapat mengamankan pasokan vaksin.
Meski demikian, Ghana, sebut Akufo-Addo, memastikan Ghana akan segera mengumumkan kesepakatan pembelian vaksin Covid-19. “Pekerjaan sedang dilakukan untuk menentukan keberadaan dan tingkat penyebaran varian baru di populasi umum,” sambung Akufo-Addo. [Mohamad Deny Irawan]