Phnom Penh, Gontornews – Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menghadiri Sidang Umum ke-20 Regional Islamic Da’wah Council for Southeast Asia and the Pacific (RISEAP) di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (7/12/24). Sekitar 1.000 peserta yang merupakan delegasi dari 20 negara anggota RISEAP menghadiri acara yang dibuka oleh Perdana Menteri Kerajaan Kamboja, Samdech Moha Borvor Thipadei Hun Manet di Hotel Sokha Phnom Penh.
Perdana Menteri Kamboja, Samdech Moha Borvor Thipadei Hun Manet, dalam pidato sambutan pembukaannya menegaskan kembali perhatian Pemerintah Kamboja untuk terus memastikan kebebasan berkeyakinan dan kerukunan beragama di negara itu.
“Kami serius meningkatkan kesejahteraan komunitas Muslim Kamboja, mempromosikan kehadiran Muslim Kamboja di berbagai tingkatan, di badan legislatif dan eksekutif, serta di pemerintahan nasional dan daerah,” ujar Perdana Menteri Hun Manet.
Hun Manet juga menyatakan terima kasihnya kepada komunitas Muslim Kamboja atas dukungan mereka terhadap Kerajaan Kamboja dan atas kontribusi aktif mereka dalam menjaga perdamaian dan stabilitas politik di negara itu, serta kontribusi mereka dalam meningkatkan pembangunan sosial-ekonomi.
Sidang Umum RISEAP juga dihadiri oleh pemimpin komunitas Muslim Kamboja, termasuk anggota badan legislatif dan eksekutif Kamboja, serta tamu kehormatan nasional maupun internasional.
Acara ini memang mendapat dukungan penuh dari Van Math, penasihat Senat dan juga pemimpin komunitas Muslim di Kamboja.
Pimpinan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang menghadiri acara itu, Dr Salamun, menyebutkan bahwa DDII selalu terlibat aktif sejak awal RISEAP dibentuk pada tahun 1980.
Ia berharap Sidang Umum RISEAP di Kamboja dapat meningkatkan perhatian lembaga-lembaga dakwah di Asia-Pasifik kepada negara-negara Muslim minoritas, dengan cara antara lain pertukaran pengalaman di bidang dakwah pendidikan.
“Kami berharap perhatian kepada negara-negara Muslim minoritas dapat ditingkatkan, antara lain dengan pertukaran pengalaman khususnya bidang dakwah pendidikan serta pengembangan masyarakat,” papar Dr Salamun.
Ia yakin DDII dapat berperan aktif karena memiliki pengalaman pada bidang-bidang tersebut, khususnya berperan di RISEAP. “Sebelumnya, Dr Osman Raliby, Dr Deliar Noer dan Ustadz Mohammad Siddik pernah menjabat sebagai Vice President RISEAP,” lanjut Dr Salamun.
Ia menyampaikan apresiasi kepada Sekretaris Jenderal RISEAP Dato Marzuki Omar, Kerajaan Kamboja dan Komunitas Muslim Kamboja yang telah sukses menyelenggarakan acara penting ini.
Dari Indonesia, selain DDII, juga ikut diundang pimpinan Wanita Islam, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) serta Pelajar Islam Indonesia (PII).
Untuk diketahui, RISEAP adalah organisasi non-pemerintah yang didirikan pada tahun 1980. Organisasi ini aktif mengenalkan Islam di negara-negara minoritas Islam, seperti: Jepang, Taiwan, Hongkong, New Zealand (Selandia Baru), Vanuatu, New Caledonia (Kaledonia Baru), Fiji, Samoa, Tonga, dan Papua Nugini (PNG).
RISEAP saat ini dipimpin oleh Datuk Patinggi Tan Sri (Dr) Abang Haji Abdul Rahman Zohari Bin Tun Datuk Abang Haji Openg, Ketua Menteri Sarawak, Malaysia. []