Malang, Gontornews – Inovasi layanan kesehatan di Kota Malang, Jawa Timur semakin maju, yaitu dengan hadirnya “InMed” yang merupakan aplikasi layanan kesehatan berbasis android.
Penggagas aplikasi “InMed”, dr Gamal Albinsaid, menuturkan, aplikasi “InMed” akan sangat mempermudah pasien dalam memperoleh akses pelayanan kesehatan. Aplikasi tersebut sudah dapat diunduh secara gratis di Google Play Store.
Ia juga menjelaskan, Aplikasi InMed memiliki dua fitur yang telah siap untuk digunakan, yaitu fitur `MedVisit` dan fitur `MedTalk`. “Namun, penggunaannya masih sangat terbatas, hanya di Kota Malang saja,” ujarnya, Antaranews.
Misi pembuatan aplikasi InMed sendiri lanjut Gamal, untuk mengubah budaya tenaga kesehatan konvensional. Sebab aplikasi tersebut seperti aplikasi ojek `online`, dimana nantinya tenaga medis yang mendatangi pasien.
“Fitur MedTalk ini dapat menghubungi dokter hingga psikolog yang ingin dikonsultasikan,” jelas penggagas Klinik Asuransi Sampah Kota Malang tersebut.
Melalui fitur MedTalk para pengguna aplikasi akan dapat berdialog secara real time dengan tenaga kesehatan tersebut.
Sementara fitur MedVisit, merupakan fitur yang dapat digunakan pasien untuk memanggil tenaga medis, baik itu dokter, perawat, bidan, fisioterapi, ahli gizi, atau psikolog ke lokasi pasien (home visit). Dengan demikian, pasien tidak perlu repot harus berangkat ke rumah sakit lantaran mengantre hingga berjam-jam.
“Akan tetapi panggilan tenaga medis ini tidak diperbolehkan untuk kasus gawat darurat,” jelasnya.
Untuk kasus gawat darurat lanjut Gamal, hanya bisa dilakukan dengan membawa pasien segera ke IGD rumah sakit terdekat.
Melalui aplikasi gagasannya tersebut, Gamal berharap alan memiliki dampak yang luas pada masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain itu juga dapat menginspirasi kota lain.
Selain itu, Gamal juga menyampaikan jika Aplikasi InMed tidak hanya diperuntukan bagi pasien yang mampu saja, namun juga pasien dari kalangan kurang mampu juga dapat menggunakan aplikasi tersebut.
Bagi masyarakat kurang mampu yang ingin menggunakan aplikasi tersebut untuk pendanaan dapat melalui “crowdfunding”.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Asih Tri Rahmi Nuswantari memberikan apresiasi atas penemuan dr. Gamal. Namun menurutnya, untuk bisa digunakan secara luas, aplikasi tersebut harus tetap memiliki badan hukum.
“Inovasi ini akan dikoordinasikan dengan pimpinan,” jelasnya.[Devi Lusianawati]