Banjarbaru, Gontornews — Lazis Assalam Fil Alamin (ASFA) menggelar acara Silaturahim Alim Ulama Pengasuh Pondok Pesantren se-Kalimantan Selatan pada 8-9 Desember 2023 di Asrama Haji Banjarbaru. Pertemuan dalam rangka membahas strategi percepatan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), khususnya di pondok pesantren, lembaga pendidikan, dan Ormas Islam se-Kalimantan Selatan.
Hadir dalam acara tersebut pendiri Lazis ASFA Komjen Pol (Purn) Dr Syafruddin Kambo dan jajaran pengurus Yayasan maupun Lazis ASFA, Kakanwil Kemenag Dr H Muhammad Tambrin, Ketua MUI dan BAZNAS Kalsel, Koordinator Tasharruf ASFA Kalsel H Sudian, Ketua Persatuan Pesantren se-Kalsel, Pimpinan Pondok Modern Gontor KH Hasan Abdullah Sahal dan Prof Dr KH Amal Fathullah Zarkasyi, MA, Presiden Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia Dr KH Tata Taufiq, Pengasuh Ponpes Termas KH Abdillah Nawawi, Pengasuh Ponpes Al-Anwar Sarang KH Abdul Rouf Maemon, Pimpinan Pengurus FPAG, ulama, ketua-ketua Ormas dan tokoh masyarakat.
Acara dikemas bersamaan dengan pelepasan 160 peserta pendidikan intensif bagi 126 kader pesantren, lembaga pendidikan Islam dan Ormas se-Kalsel ke Al-Azhar Kairo, Ummul Qura Mekkah, Sulaimaniyah Istanbul dan UNIDA Gontor Jawa Timur.
Peserta pendidikan intensif akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan, antara lain: wawasan kebangsaan dan keindonesiaan, al-Qur’an, tafsir, hadits, bahasa Arab, sejarah dan peradaban Islam, pandangan hidup Islam (islamic world view), metode pengambilan fatwa, moderasi (wasathiyyat) Islam dan lainnya. Khusus bagi peserta yang berada di Istanbul, akan mendapatkan sanad hafalan al-Qur’an setelah mengkhatamkannya selama pelaksanaan pendidikan intensif. Sekembalinya studi pendidikan intensif, mereka diproyeksikan mampu mengajarkan dan mengembangkan apa yang telah diperolehnya bagi lingkungan lembaga masing-masing.
Dalam sambutannya, Haji Syafruddin kembali menegaskan, bahwa Lazis ASFA didedikasikan untuk ikut membangun bangsa Indonesia, khususnya melalui percepatan dan pengembangan sumber daya manusia unggul.
Menurutnya, isi perahu besar Indonesia adalah umat Islam, maka generasi muda khususnya santri dan asatidz di pesantren harus didorong cepat dan dipersiapkan dengan baik agar dapat mengisi bonus demografi indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Kepala Kementerian Agama H Muhammad Tambrin mengapresiasi penuh peran Lazis ASFA yang selama ini telah mentasarrufkan dana zakatnya di Kalimantan Selatan dengan baik dan benar serta tepat sasaran melalui program: pendidikan, kemanusiaan (santunan untuk fakir miskin), kesehatan, dan dakwah sosial kemasyarakatan.
Kakanwil juga mengapresiasi peran Lazis ASFA atas pemberian tambahan insentif dan asuransi bagi penyuluh agama non-ASN yang sangat membantu dan mendukung program Kementerian Agama RI.
Lazis ASFA terus berkomitmen dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di pesantren dan lembaga pendidikan Islam melalui percepatan dan pengembangan serta peningkatan kapasitas SDM masing-masing. [Anizar]