Istanbul, Gontornews — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh koalisi internasional meninggalkan negaranya untuk melawan ekstrimis di tanah sendiri dalam memerangi kelompok Daesh di Suriah.
“Mereka telah meninggalkan kami sendirian dalam perjuangan kami melawan organisasi ini yang menumpahkan darah kami baik melalui bom bunuh diri dan serangan-serangan di Kilis,” katanya seperti dikutip Arab News (10/5).
“Di Suriah tak satu pun dari mereka yang mengatakan memerangi Daesh telah menderita jenis kerugian seperti yang kita miliki, atau membayar harga yang berat seperti kami,” tambah Erdogan, berbicara pada sebuah kontes Film di Istanbul.
Turki siaga penuh setelah serangkaian serangan dikaitkan dengan Daesh dalam beberapa bulan terakhir, dimana kota Ankara dan Istanbul merupakan tempat-tempat yang ditargetkan oleh musuh.
Musim panas lalu pasukan Turki mulai melakukan serangan udara terhadap kelompok radikal di seberang perbatasan.
Kota perbatasan Kilis sering diserang roket yang ditembakkan melintasi perbatasan dari Suriah yang telah menewaskan sedikitnya 21 orang, hal ini mendorong tentara Turki merespon dengan senjata howitzer. Pasukan Turki pada Sabtu lalu meluncurkan salvo serangan artileri di Suriah utara yang menewaskan 55 anggota kelompok Daesh. [Fathur/DJ]