Manila, Gontornews — Pemerintah Filipina telah menyatakan wabah demam berdarah di negara itu sebagai epidemi nasional, menyusul kematian sedikitnya 622 pasien sejak Januari.
Aljazeera merilis, departemen kesehatan negara itu mengumumkan pada Selasa (6/8) malam bahwa Francisco Duque III, sekretaris kesehatan, membuat deklarasi untuk meningkatkan respons terhadap wabah dengan memungkinkan pemerintah daerah untuk menggunakan Dana Respon Cepat khusus.
Filipina mencatat 146.062 kasus demam berdarah dari Januari hingga 20 Juli tahun ini, 98 persen lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun 2018. Jumlahnya sekitar 5.036 kasus setiap minggu.
Di antara daerah yang paling terpukul yaitu Filipina tengah serta beberapa daerah di Pulau Luzon dan Pulau Mindanao.
Duque mengatakan kampanye sedang diluncurkan dengan fokus pada perusakan situs pembiakan nyamuk.
Dengue adalah infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk yang ditemukan di negara-negara tropis di seluruh dunia. Ini dapat menyebabkan nyeri sendi, mual, muntah dan ruam, dan dapat menyebabkan masalah pernapasan, pendarahan dan kegagalan organ pada kasus yang parah.
Meskipun tidak ada perawatan khusus untuk penyakitnya, perawatan medis untuk mempertahankan kadar cairan seseorang dipandang sebagai hal yang kritis. [RM]