Kota Gaza, Gontornews — Langkah-langkah baru untuk melawan penyebaran virus korona baru di Jalur Gaza diumumkan pada Kamis oleh kementerian dalam negeri Hamas, yang menguasai wilayah kantong Palestina itu. Demikian dilansir Arabnews.com.
Masjid, sekolah, universitas dan taman kanak-kanak akan ditutup mulai Sabtu (5/12) di Jalur Gaza. Namun penutupan ini tidak termasuk sekolah menengah dan taman bermain, kata kementerian dalam negeri dalam sebuah pernyataan.
Jam malam juga ditetapkan mulai dari hari Sabtu, berlangsung dari jam 6 sore hingga 8:00 pagi, sementara penguncian penuh akan diberlakukan pada hari Jumat dan Sabtu dari 11 Desember hingga akhir bulan.
Toko-toko dan tempat lain harus tutup pada pukul 18:00 dan masyarakat harus sudah berada di rumah pada pukul 18.30. Aturan sebelumnya pukul 20.00.
Sumber medis dan politik memperingatkan pecan lalu tentang lonjakan kasus Covid-19 di Jalur Gaza, dengan mengatakan situasinya “di luar kendali.”
Daerah kantong, wilayah kecil berpenduduk padat dengan dua juta penduduk di bawah blokade Israel, menutup perbatasannya di awal pandemi dan hanya mengizinkan sejumlah orang masuk, mengharuskan mereka diisolasi selama tiga pecan di pusat karantina.
Hingga pertengahan Agustus, pihak berwenang di Gaza hanya mencatat sekitar 100 kasus Covid-19.
Namun dalam dua pekan terakhir, pengekangan virus telah memburuk di Gaza. Ratusan infeksi baru diumumkan setiap hari, mengakibatkan total 23.023 kasus dan 122 kematian.
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar termasuk di antara mereka yang baru-baru ini terinfeksi oleh virus tersebut. []