Washington, Gontornews — Gedung Putih akhirnya memublikasikan kematian putra Pemimpin Al Qaeda , Hamzah bin Ladin, Sabtu (14/9). Kematian Hamzah sendiri sudah terjadi pada 31 Juli lalu.
Dikutip Reuters, seorang pejabat AS yang mengetahui perihal kematian Hamzah mengatakan bahwa Hamzah telah tewas pada akhir Juli lalu. Pernyataan yang dikeluarkan Sabtu ini merupakan pertama kalinya pemerintah AS mengonfirmasi operasi tersebut.
Namun belum ada pernyataan dari Gedung Putih mengenai alasan memublikasikan informasi tentang kematian Hamzah. Baik Departemen Luar Negeri maupun Kantor Direktur Intelijen Nasional juga tidak segera menanggapi permintaan komentar oleh media.
Orang penting di Al Qaeda itu tewas dalam sebuah operasi anti-terorisme AS di dekat perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan. Saat itu, Presiden AS, Donald Trump yang memberikan pengarahan pada saat operasi.
Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih mengatakan, bahwa perginya Hamzah bin Ladin tidak hanya menghilangkan sosok pemimpin bagi kelompok itu, namun juga melemahkan segala kegiatan operasional kelompok yang dituduh bertanggung jawab atas runtuhnya menara WTC tahun 2011 lalu.
Pemerintah AS juga menilai bahwa Hamzah, yang diyakini berusia sekitar 30 tahun, telah menggantikan ayahnya sebagai pemimpin yang tersisa dari Al Qaeda.
Selain itu, Departemen Luar Negeri AS juga telah menunjuk Hamzah sebagai teroris global pada 2017 setelah ia menyerukan aksi terorisme di ibukota Barat dan mengancam akan membalas dendam terhadap Amerika Serikat karena pembunuhan ayahnya.[Devi Lusianawati]