Jenewa, Gontornews–Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan, hampir 3.000 migran dan pengungsi tewas di Laut Mediterania selama setahun ini, sementara hampir 250.000 telah mencapai Erop.
Diperkirakan korban tewas pada tahun 2016 menjadi tahun paling mematikan dari krisis migrasi. Tahun lalu tengara yang sama hanya mencapai pada bulan Oktober, saat hampir satu juta orang telah menyeberang ke Eropa. “Ini adalah awal yang kita lihat 3.000 nyawa mati,” kata juru bicara IOM Joel Millman briefing. “Ini terjadi bahkan sebelum akhir Juli ini cukup mengkhawatirkan.”
Tiga dari empat korban tahun ini meninggal ketika mencoba untuk mencapai Italia dari Afrika Utara, sebagian besar berkebangsaan Libya, dengan menempuh rute yang lebih panjang dan lebih berbahaya.
Hampir 2.500 korban jiwa telah terjadi sejak akhir Maret, dengan sekitar 20 migran meninggal setiap hari di sepanjang rute dari Libya ke Italia, kata Millman.
Sebagian besar dari Afrika Barat dan Tanduk Afrika, meskipun mereka mungkin termasuk orang-orang dari Pakistan, Bangladesh dan Maroko.
“Penjaga (Libya) pantai telah memiliki beberapa keberuntungan berbalik pelayaran dari Libya. Kami telah mendengar dalam enam minggu terakhir sejumlah kasus di mana mereka telah mampu mengubah kapal kembali,” kata Millman.
Sebanyak 84.052 migran dan pengungsi telah tiba di Italia sepanjang tahun ini, hampir persis jumlah yang sama seperti pada periode yang sama tahun sebelumnya, katanya.[Fatruh/DJ]