Jakarta, Gontornews–Pembangunan Pelabuhan Halal di Indonesia mengemuka di ajang “12th World Islamic Economic Forum” (WIFE) di Jakarta Convention Center (JCC). Pembangunan pelabuhan halal menjadi keniscayaan untuk jalan masuknya produk-produk dari negara non Muslim ke negara Muslim seperti Indonesia.
Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya dalam forum tersebut memaparkan, pembangunan pelabuhan halal ini adalah terobosan baru di Indonesia. Halal Hub merupakan transit area yang terintegrasi dari halal port, halal zone (halal warehouse dan halal moslem fashion hub), dan penerapan konsep halal logistic and supply chain management.
Nantinya, Pelabuhan Tanjung Priok menjadi halal port, dan Kawasan Industri Pulo Gadung sebagai tempat halal zone dan Industri Kreatif. “Diharapkan dengan adanya halal hub ini barang-barang dari Middle East (dan) Malaysia masuk ke Indonesia dan dikelola dengan pendekatan syariah,” kata dia seperti dikutip dari dream (3/8).
PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) dan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (Persero), keduanya telah sepakat untuk mengelola pelabuhan halal ini dengan prinsip syariah. Halal port atau pelabuhan halal yang dipersiapkan oleh PT Multi Terminal Indonesia (MTI) ini akan dilengkapi fasilitas gudang seluas 6.840 m2, lapangan penumpukan seluas 24.000 m2, serta cold storage dengan kapasitas 3.344 ton.
Dalam pengoperasiannya, Halal Hub Port bekerjasama dengan LPPOM MUI yang menjamin bahwa seluruh produk baik yang masuk maupun keluar dari pelabuhan dipastikan ditangani sesuai dengan standar jaminan halal yang dikeluarkan oleh LPPOM MUI.
MTI atau IPC Logistic Services juga telah melakukan penandatanganan kerjasama dengan LPPOM MUI dalam rangka mengawal implementasi pengembangan Halal Hub Port (Pelabuhan Halal) di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Penandatangan MoU antara Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim dan Direktur Utama PT MTI Tonny Hajar Andenoworih disaksikan oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Machasin, dan Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin, pada Rabu (10/2).
Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin menambahkan, halal sudah menjadi bagian kehidupan tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia international. Sebab itu, lanjut dia, MUI mengapresiasi dengan adanya kerja sama pengembangan pelabuhan halal.
“Apalagi sekarang ini diberlakukan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) kita perlu hati-hati mengenai barang, atau produk makanan dan minuman yang akan masuk ke Indonesia. Kita harus meneliti atau mengawasi kehalalannya,” terang Kiai Ma’ruf dilansir dari halalcorner. [Ahmad Muhajir/DJ]