Jakarta, Gontornews — Jakarta menyimpan catatan sejarah perjuangan bangsa dalam melawan penjajah. Jakarta yang sekarang ternyata dulu pernah punya 13 nama. Awalnya pada abad ke-14 kota ini disebut Sunda Kelapa. Pada 1527 diganti nama menjadi Jayakarta oleh Fatahillah. Pada masa kolonial tahun 1621, Belanda untuk pertama kali membentuk pemerintah kota bernama Stad Batavia, kemudian berubah menjadi ‘Gemeente Batavia’, dan Stad Gemeente Batavia.
Pada masa pendudukan Jepang sejak 1942, kota ini diubah namanya menjadi Jakarta Toko Betsu Shi. Setelah kemerdekaan secara berturut-turut, Jakarta berganti nama menjadi Pemerintah Nasional Kota Jakarta, Stad Gemeente Batavia, Kota Praja Jakarta, Kota Praja Djakarta Raya, Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya, Jakarta, dan kini menjadi DKI Jakarta.
Ada banyak peninggalan bersejarah di Jakarta, yang bisa dikunjungi keluarga yang sedang berlibur. Berikut beberapa tempat bersejarah yang ada di DKI Jakarta.
- Gedung Joang
Gedung Joang 45 merupakan salah satu tempat bersejarah yang berkaitan dengan perjuangan masyarakat Indonesia, di mana tempat para pemuda membuat revolusi sebelum kemerdekaan. Lokasinya berada di Jalan Raya Menteng Nomor 31, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Kala itu Jepang masuk ke Indonesia (1942-1945) dan menguasai Batavia (Jakarta). Kemudian Hotel Schomper diambil alih oleh para pemuda Indonesia, serta bangunan hotel digunakan sebagai kantor yang dikelola Gunseikanbu Sendenbu (Jawatan Propaganda Jepang). Selanjutnya pada 22 Agustus 1945, gedung ini dijadikan markas pemuda, sehingga saat itu dikenal istilah pemuda Menteng 31.
- Monumen Nasional (Monas)
Monumen Nasional (Monas), menjadi ikon Indonesia yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat Daerah Khusus IbuKota Jakarta.Bukan hanya dijadikan situs bersejarah mengenang perjuangan Indonesia, dalam kemerdekaan. Tempat ini juga dijadikan tempat wisata sejarah.
Pembangunan Monas dimulai pada 17 Agustus 1961, di bawah perintah presiden Soekarno dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
- Tugu Proklamasi
Tugu Proklamasi menjadi saksi bahwa Indonesia merdeka dan bebas dari masa penjajahan kalau itu. Monumen ini juga disebut Tugu Petir yang didirikan di atas tanah lapang Kompleks Taman Proklamasi di Jl. Proklamasi (dulu disebut Jl. Pegangsaan Timur No. 56), Jakarta Pusat. Kini dibuat sebagai peringatan proklamasi kemerdekaan RI.
Di area komplek Tugu Proklamasi, terdapat monumen dua patung Soekarno dan Hatta berukuran besar yang berdiri berdampingan, mirip dengan dokumentasi foto ketika naskah proklamasi pertama kali dibacakan.
- Kota Tua Jakarta
Kota Tua Jakarta jadi spot menarik bagi wisatawan. Di sini Anda akan mendapatkan berbagai spot menarik, di mana bangunan-bangunan tua bersejarah. Lokasinya berada di kawasan Jakarta Barat. Selain spot bangunan tua yang menarik dan ikonik, Anda juga bisa menemukan berbagai kuliner lezat seperti kerak telor, kue pancong, ketoprak, dan jajanan lainnya.
- Museum Fatahillah
Museum Fatahillah atau dengan nama lain Museum Sejarah Jakarta. Lokasinya berada di kawasan Kota Tua Jakarta, jalan Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat. Luas Museum Fatahillah luasnya lebih dari 1.300 meter persegi. Dulunya museum ini adalah Balai Kota Batavia yang dibangun pada tahun 1707-1712 atas perintah Gubernur-Jenderal Joan Van Hoorn.
Jika diperhatikan bangunan ini menyerupai Istana Dam di Amsterdam. Terdiri dari bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat, serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara. Pada 30 Maret 1974, bangunan ini kemudian diresmikan sebagai Museum Fatahillah.
- Museum Bank Indonesia
Masih berada di kawasan Kota Tua Jakarta, tepatnya berada di jalan Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat. Bangunan ini termasuk ke dalam cagar budaya peninggalan De Javasche Bank yang beraliran neo-klasikal, dipadu dengan pengaruh lokal, dan dibangun pertama kali pada 1828.
Di dalam museum ini, Anda akan mendapatkan berbagai informasi peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa. Dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di Nusantara, hingga terbentuknya Bank Indonesia pada 1953 dan kebijakan-kebijakannya.
- Museum Satria Mandala
Museum Satria Mandala merupakan salah satu museum dalam pusjarah TNI. Secara khusus menyajikan sejarah perjuangan TNI mulai 1945 sampai sekarang. Berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Dengan melihat isi museum Satria Mandala, masyarakat dapat mengetahui perjuangan TNI, dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Museum yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 5 Oktober 1972, juga dijadikan sebagai sarana pembinaan mental dan pewarisan nilai-nilai juang 1945 dan nilai-nilai luhur TNI.
- Museum Nasional Indonesia
Museum Nasional Republik Indonesia atau Museum Gajah, adalah sebuah museum arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi yang terletak di Jakarta Pusat dan persisnya di Jalan Merdeka Barat. Di museum ini Anda dapat melihat peninggalan-peninggalan mulai dari prasejarah, sejarah hingga kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di Indonesia.
- Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Seorang perwira Angkatan Laut bernama Laksamana Tadashi Maeda mendedikasikan kediamannya sebagai tempat merumuskan naskah proklamasi. Kini rumah tersebut menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.
- Gedung Arsip Nasional
Gedung yang dibangun pada tahun 1760 ini menyimpan peninggalan dari zaman Belanda, seperti lemari, brankas, kursi, meja kerja dan koleksi senjata yang sudah berumur cukup tua. Bangunan yang membentuk U itu juga memiliki desain interior cukup unik. Atapnya yang tinggi membuat udara bergerak dengan bebas, sehingga ketika berada di dalamnya Anda akan terus merasa sejuk. []