Tokyo, Gontornews — Sebuah bank pendonor ASI berskala besar mulai beroperasi pada bulan April. Fasilitas ‘penghimpun’ air susu ibu (ASI) ini diharapkan dapat membantu para ibu untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi yang lahir secara prematur. Fasilitas ini sekaligus merupakan sebuah langkah maju yang sangat menjanjikan bagi negara-negara yang hampir tidak memiliki hal seperti itu.
Semua pakar sepakat jika ASI dapat meningkatkan kekebalan bayi dan melindungi mereka yang lahir dengan berat badan kurang. Masalahnya, banyak ibu yang melahirkan secara prematur sering mengalami kesulitan menyusui atau memproduksi ASI secara mandiri.
Kyodo News melansir hanya ada dua bank susu di Jepang, pertama bank pendonor ASI milik Nippon Foundation dan, kedua, bank susu milik Pigeon Corp di Tokyo. Tetapi, tidak banyak rumah sakit yang menawarkan ASI donor kepada ibu yang bayinya lahir prematur.
Bank susu biasanya memiliki fasilitas sterilisasi ASI dari wanita yang terdaftar. Mereka juga memfasilitasi penyimpanan dingin (freezer) dan memasoknya ke NICU rumah sakit sesuai permintaan. Biasanya, ibu yang mampu memproduksi lebih banyak ASI dari yang mereka perlukan, mendaftar sebagai pendonor ASI.
Keberadaan bank donor ASI menjadi penting karena setiap tahun ada sekitar 7000 bayi yang lahir secara prematur dengan berat kurang dari 1500 gram. 5000 dari 7000 bayi tersebut sangat membutuhkan ASI donor.
Sebuah penelitian di Jepang dan luar negeri mengonfirmasi bahwa ASI mengurangi risiko penyakit secara efektif pada bayi prematur. Dengan asupan ASI yang cukup pula, keseimbangan nutrisi yang baik dapat berkontribusi penting pada pertumbuhan dan saluran pencernaan bayi.
Selain itu, pada bayi prematur banyak organ tubuh yang belum berkembang dengan sempurna selama di rahim. Akibatnya, bayi prematur berisiko terkena penyakit enterokollitis nekrotikans atau kematian jaringan pada usus. [Mohamad Deny Irawan]