Michigan, Gontronews — Jika anda menganggap bahwa kematian adalah akhir dari segalanya, maka anda salah. Karena, sekalipun sudah mati, tanaman yang membusuk justru sangat bermanfaat dalam menjaga ekosistem di dunia. Sebuah penelitian membuktikan hal tersebut dengan mencoba untuk menganalisa apa yang mereka sebut dengan Necrobiome.
Nicrobiome merupakan semacam organisme kolektif yang membantu tumbuhan dan hewan setelah mati. Nicrobiome untuk pertama kali dikemukakan oleh seorang peniliti dari ahli mikroba MSU Forensic entomologist, Eric Benbow pada tahun 2013. Saat itu, Benbow bersama rekan-rekannya menemukan organisme yang memainkan peranan penting sebagai kunci dalam penguraian bangkai.
“Kelompok organisme ini sangat penting meski tidak ada kerangka standar yang dapat mengkoseptualisasikan hubungan antara kompleksitas dan dinamika tumbuhan atau hewan yang sudah mati,” ungkap Benbow sebagimana dilansir Science Daily.
“Temuan kami juga menjeslakan bahwa untuk membuktikan teori dan paradigma tentang daur ulang nutrisi, aliran gen, dinamika populasi serta proses ekosistem lainnya memerlukan pemahaman tentang batas-batas penelitian ekologi,” tambah Benbow dalam tulisannya yang diterbitkan oleh jurnal Ecological Monographs.
Sebagai contoh, Jan Pechal, tim peneliti Benbow, menjelaskan tentang bagaimana burung-burung yang berburu bangkai juga menjatuhkan biji crowberry secara bersamaan saat membawa terbang santapannya.
Tidak hanya itu, Benbow dan kolega juga menemukan bagaimana Rusa kutub mampu menciptakan tanah yang sempurna bagi bibit crowberry sebagai salah satu sumber makanan terpenting bagi sejumlah hewan yang berada di sekitarnya.
Ada pula serangga mati yang membuat tanah menjadi subur bagi tumbuhan dan sangat baik bagi pakan ternak jika terlebih dahulu dikeringkan. Di beberapa wilayah seperti Indonesia, bahkan, serangga menjadi konsumsi warga.
“Kami menghilangkan bahan organik dan mengubahnya menjadi produk bernilai tambah untuk menambah siklus pangan dunia. Memahami spesies dan mekanisme hidup, pada dasarnya terdapat daur ulang serta dibuat untuk membangun ketahanan pangan yang lebih kuat,” pungkas Penchal. [Mohamad Deny Irawan]