Jakarta, Gontornews — Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag RI, M Nur Kholis Setiawan, memastikan siswa Madrasah Ibtidiyah (MI) NU Trate Putra Gresik, Noval Ilham Arfiansyah, menjadi salah satu wakil Indonesia di ajang Olimpiade Matematika tingkat internasional di Singapura, Juli 2016 mendatang.
Kepastian ini diperoleh setelah Direktorat Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag akan menanggung biaya keikutsertaan Noval pada ajang ilmiah bergengsi itu.
“Kemenag sudah menyiapkan anggaran untuk memfasilitasi para siswa berprestasi untuk mengikuti ajang olimpiade internasional,†tegas M Nur Kholis di Jakarta, Kamis (5/5).
“Bahkan siswa madrasah yang menjadi pemenang Karya Ilmiah Remaja yang diselenggarakan LIPI juga akan difasilitasi keberangkatannya ke Arizona (Amerika),†tambahnya.
Sebelumnya, media massa menyebutkan, Noval Ilham Arfiansyah terancam batal ikut Olimpiade Matematika di Singapura. Ini karena pihak keluarga maupun jajaran pengurus dan pengajar MI NU Trate Putra Gresik tidak mempunyai dana membiayai kepergiaan Noval mengikuti kejuaraan tingkat Internasional itu.
“Dana yang dibutuhkan itu sekitar Rp 15 juta, sementara pihak sekolah tidak mempunyai dana sebesar itu. Kalau nanti tidak ada pihak dari luar sekolah yang bersedia membiayai, terpaksa Noval tidak bisa ikut,†kata Kepala MI NU Trate Putra Gresik, Huda Arifin, seperti dirilis kemenag.go.id.
Selain Noval, ada satu lagi siswa MI NU Trate Putra Gresik yang berhasil menjadi wakil Indonesia di Olimpiade Matematika tingkat internasional di Singapura. Dia adalah Tangguh Achmad Fairuzzabady.
Berbeda dengan Noval, orangtua Tangguh telah menyatakan sanggup menyediakan dana pribadi bagi anaknya untuk mengikuti Olimpiade Matematika tingkat internasional di Singapura itu.
“Tangguh kemungkinan besar akan bisa berangkat ke Singapura karena orangtuanya mampu dan berada,†papar Huda.
Noval dan Tangguh berhak mewakili Indonesia di ajang tersebut setelah mencatat prestasi apik di Kompetisi Matematika Nalaria Realistik se-Indonesia (KMNR) ke-11 tingkat SD/MI yang digelar oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM) di Gedung Widya Wisuda Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga Bogor, bulan lalu. Tangguh membukukan medali perak, sementara Noval menyabet perunggu.
Lebih lanjut Nur Kholis mengatakan, Kementerian Agama selama ini berkomitmen memudahkan akses para siswa madrasah dalam meraih prestasi. Pada saat yang sama, Kemenag juga terus meningkatkan kualitas pendidikan madrasah demi memastikan para siswanya mendapat pendidikan berciri khas Islam yang bermutu.
Karenanya, lanjut Nur Kholis, dalam beberapa tahun terakhir banyak prestasi yang diraih para siswa madrasah. Bahkan, tak sedikit siswa madrasah diterima di beberapa perguruan tinggi ternama, baik di dalam negeri maupun luar negeri seperti di Jepang dan Eropa.
“Diversifikasi madrasah dan pendirian Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia di berbagai daerah menjadi bukti kehadiran Kemenag dalam menyediakan pendidikan berkualitas bagi masyarakat,†papar Nur Kholis. [Rusdiono Mukri]