Jakarta, Gontornews — Sedekah merupakan ungkapan yang sudah selazimnya kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, yakni suatu pemberian yang diberikan oleh seorang Muslim kepada orang lain (yang membutuhkan) secara langsung serta sukarela tanpa adanya batas jumlah yang diberikan dan waktu khusus.
Sedekah adalah salah satu amalan mulia yang sangat dicintai Allah SWT. Islam adalah agama yang mengajarkan kepada para pemeluknya untuk senantiasa berbuat baik kepada sesama manusia, salah satunya ialah mengorbankan harta benda untuk diberikan kepada orang yang lebih membutuhkan seperti fakir miskin, yatim piatu, janda bahkan kepada siapapun yang membutuhkan.
Salah satu perwujudan syukur atas karunia melimpah yang diberikan oleh Allah SWT ialah dengan bersedekah, sebagaimana Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan, dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim.” (QS Al Baqarah 2 ayat 254).
Ayat di atas menganjurkan kepada kita semua untuk senantiasa bersedekah dengan rezeki yang diberikan Allah SWT, jangan sampai kita menjadi Muslim yang selalu menunda amal shalih, hingga akhirnya keadaan menghalangi niat kita. Boleh jadi disebabkan oleh niat yang mulai surut dan terlalu banyak kesibukan.
Sedekah tentunya mempunyai berbagai manfaat baik dalam kehidupan di dunia ataupun di akhirat, sebagaimana balasan yang akan Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan kepada orang yang bersedekah tercantum dalam QS Al Baqarah ayat 261, yang artinya:
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Mahamengetahui.”
Sedekah dapat dilakukan oleh seorang Muslim baik secara terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi tergantung niat dari diri kita pribadi, sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya:
“Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Baqarah 2 ayat 271).
Dapat kita pahami dari ayat diatas bahwa sedekah dapat dilakukan kapan saja dan dengan cara apapun, akan tetapi ada hari yang baik di mana seluruh Muslim dianjurkan untuk bersedekah pada hari itu, yakni pada hari Jumat.
Imam Syafii dalam kitab Al-Umm bab “Hal-hal yang Diperintahkan di Hari dan Malam Jumat”, meriwayatkan hadits berikut:
“Telah sampai kepadaku dari Abdillah bin Abi Aufa bahwa Rasulullah bersabda, ‘Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari Jumat sesungguhnya shalawat itu tersampaikan dan aku dengar’. Nabi bersabda, ‘Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan’.” (Imam Asy Syafii, al-Umm, juz 1, hal. 239).
Hari Jumat memiliki banyak keutamaan dan keberkahan, hal ini antara lain dikarenakan karena hari Jumat merupakan hari raya umat Muslim. Pada hari Jumat Rasulullah SAW meminta umatnya untuk memperbanyak amalan, termasuk sedekah.
Bersedekah pada Jumat di pagi hari dan hari-hari lainnya, maka akan mendapatkan doa dari para malaikat. Dari Abu Hurairah RA, berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua Malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak.” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Sebagai Muslim yang baik, jangan sampai kita menyianyiakan kesempatan untuk mewujudkan rasa syukur atas segala karunia yang diberikan Allah SWT kepada kita semua dengan senantiasa bersedekah dalam kondisi apapun dan bersedekah pada waktu-waktu yang dianjurkan, seperti Jumat. [Fath]