Kumamoto, Gontornews – Korban akibat gempa di Kumamoto Jepang terus bertambah. Setidaknya telah dilaporkan ada 41 korban tewas dan 1.000 orang terluka. Sekitar 91.700 warga harus dievakuasi akibat wilayah Kyushu yang terisolir.
Sementara Hujan lebat dan angin mempersulit proses penyematan dan evakuasi di Kyushu. CNN melaporkan sedikitnya 32 orang tewas di Kyushu akibat gempa susulan dengan magnitudo 7,3 SR yang terjadi Sabtu pagi..
''Ada 23 orang terkubur di dalam bangunan, Kami berlomba melawan waktu,'' kata kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga.
Suga menjelaskan, sampai kini telah dilaporkan ada 41 kematian, 968 orang terluka, 90 rumah hancur, 775 rumah rusak, dan sudah lebih dari 91.700 warga dievakuasi.
Gempa yang susul-menyusul memicu tanah longsor dan sejumlah jalur kereta api rusak dari JR Hohi dan terus memanjang hingga menuju Tol. Jembatan Aso Ohashi dan terowongan yang menghubungan antara desa dan kota di Kumamoto juga runtuh. “Jembatan yang selama ini ada, sekarang sudah hilang,” ungkap seseorang yang bekerja di penginapan sekitar tempat kejadian sebagaimana dilansir The Japan Times.
Sementara itu, Rumah Sakit Palang Merah Kumamoto melaksanakan penanganan medis untuk lebih dari 300 orang yang terluka akibat gempa pada sabtu (16/4) pagi tersebut. Beberapa korban mengalami luka di kepala, luka ringan hingga mengalami patah tulang.
“Kondisi mereka mungin memburuk. Kami terus mengawasi kedaan (pasien) untuk setiap kemungkinan yang ada,” papar Dr Yoichi Kato menjelaskan keadaan pasien.
Rumah sakit lain di Kumamoto bahkan mengalami rusak parah sehingga tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai lembaga medis. Katsushi Yamauchi, dalam pernyataan resminya, mengatakan bahwa pihaknya telah merujuk sekitar 150 pasien ke rumah sakit terdekat.
“Puluhan dari mereka mungkin harus tetap sepert ini,” sebut Yamauchi merujuk pada sejumlah pasien yang masih menunggu untuk dirujuk ke rumah sakit terdekat. [Mohamad Deny Irawan]