Mouritania, Gontornews–Para pemimpin Arab menggelar pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab di ibukota Mauritania. Pertemuan yang berlangsung dua hari 25-26 Juli 2016 tersebut, dipimpin oleh Presiden Mauritania Mohamed Ould Abdel Aziz di Nouakchott.
Dalam pertemuan tersebut, para pemimpin Arab berjanji untuk “mengalahkan terorisme” dengan ancaman berkelanjutan. Selain itu, KTT Arab juga focus membahas krisis di Suriah, Irak, Yaman dan Libya.
Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail yang berbicara pertama dari 21 pemimpin menyalahkan intervensi asing di wilayah tersebut, sehingga muncul kelompok-kelompok seperti ISIS dan radikalisasi lainnya.
“Intervensi asing dalam urusan Arab adalah salah satu alasan utama terjadinya krisis saat ini, oleh karena itu kita harus bekerja sama untuk memperkuat front domestik agar dapat melawan intervensi asing,” kata Ismail seperti dikutip dari laman aljazeera.
Sementara itu, menteri luar negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan, konflik di Suriah tidak mungkin ada solusinya jika Presiden Bashar al-Assad masih berkuasa. Ribuan orang telah tewas dan ada jutaan pengungsi lainnya akibat kehancuran infrastruktur negara.
“Akibatnya tidak mungkin bagi Bashar al-Assad untuk memiliki tempat di masa depan Suriah karena tangannya tercemar dengan darah rakyatnya sendiri, “katanya.
Disamping itu, para pemimpin Arab juga membahas upaya perdamaian di Palestina yang dijajah Israel. para pemimpin Arab ini menyuarakan dukungan untuk inisiatif Perancis baru yang bertujuan untuk meluncurkan kembali pembicaraan Israel-Palestina dan mengadakan konferensi internasional untuk perdamaian pada akhir tahun.
“Mengakhiri pendudukan Israel dan mendirikan sebuah negara merdeka Palestina dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya adalah tujuan dari dunia Arab,” kata sekretaris jenderal Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit.
Wilayah yang diambil oleh Israel untuk melanjutkan pemukiman ilegalnya semakin mengharuskan koalisi Arab untuk menemukan proposal baru dan kreatif untuk mencapai perdamaian.”Ini mengharuskan kita untuk mengambil keuntungan dari momentum baru-baru ini, tentang pelaksanaan solusi dua negara,” tandasnya.
KTT Arab Ke-27 juga mengeluarkan Deklarasi Nouakchott, yang menekankan pentingnya perjuangan kemerdekaan Palestina dalam aksi bersama negara-negara Arab. [Ahmad Muhajir/DJ]