Semporna, Gontornews — Pemerintah Malaysia tengah fokus mengembangkan konsep pariwisata ramah Muslim 2020 mendatang. Mereka berharap dapat menarik sebanyak mungkin wisatawan Muslim untuk melancong ke Malaysia.
Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia, Mohammadin Ketapi menuturkan bahwa potensi pariwisata halal dan ramah Muslim memiliki potensi besar dan dapat seketika berubah menjadi pemain penting industri pariwisata dunia.
“ini akan menghasilkan pendapatan yang menggiurkan karena dapat menciptakan peluang kerja serta bisnis bagi penduduk setempat,” ungkap Mohammadin Ketapi sebagaimana dilansir Malaysia Mail.
“Secara global, Industri pariwisata halal dan ramah Muslim diperkirakan bernilai lebih dari 220 miliar dolar Amerika Serikat (atau senilai 3,085 triliun rupiah) atau hampir 1 triliun ringgit Malaysia pada tahun 2020 mendatang,” kata Ketapi saat membuka acara International Muslim Friendly Carnival (IMFC) 2019, Sabtu (7/12).
Acara yang dihelat selama 5 hari ini dihadiri lebih dari 1.000 pejabat pemerintah dan sejumlah pelaku inudstri yang diselenggarakan oleh pemerintah federal dan negara bagian.
Meski Malaysia telah menempati peringkat pertama Mastercard-Crescent Rating Global Muslim Travel Index selama 9 tahun berturut-tutur sebagai tujuan wisata halal utama dunia, Malaysia terus berupaya mempromosikan sektor pariwisata ramah Muslim.
“Sektor ini tumbuh pesat setiap tahun dengan lebih dari 165 juta Muslim di seluruh dunia diharapkan memesan perjalanan mereka dan mengunjungi pilihan tujuan mereka tahun depan,” kata Ketapi.
Selain Malaysia dan sejumlah negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), negara-negara seperti Inggris, Korea Selatan dan Jepang juga terus menggenjot sektor pariwisata halal dengan meningkatkan layanan serta fasilitas halal bagi para calon wisatawan asing seperti mengembangkan restoran halal demi menarik lebih banyak wisatawan Muslim.
“Oleh karena itu, semua pihak harus meningkatkan produk dan layanan mereka serta memperkuat upaya yang diperlukan,” pungkas Ketapi seraya mencanangkan kampanye Visit Malaysia 2020. [Mohamad Deny Irawan]