Dhaka, Gontornews — Para pejabat keamanan di Bangladesh telah bekerja keras mencari bukti dan menemukan dalang di balik serangan mematikan di kafe Holey Artisan Bakery yang populer di ibukota, Dhaka.
Setidaknya 20 sandera dan dua polisi tewas dalam serangan Jumat (1/7) malam, yang diklaim oleh kelompok ISIS. Namun klaim ini dibantah oleh Pemerintah Bangladesh.
Enam penyerang tewas oleh pasukan paramiliter ketika negosiasi selama 10 jam mengalami kebuntuan. Â Tapi satu tersangka ditangkap hidup-hidup dan sedang diinterogasi oleh intelijen Bangladesh.
Pihak berwenang merilis foto-foto mayat lima penyerang, bersama dengan nama pertama mereka: Akash, Badhon, Bikash, Don dan Ripon. Polisi mengatakan, mereka adalah anggota kelompok terlarang Jumatul Mujahidin Bangladesh (JMB).
Saat ditanya apakah mereka memiliki hubungan dengan ISIS, Inspektur Jenderal Polisi AKM Shahidul Hoque mengatakan, pihak berwenang sedang menyelidiki kemungkinan itu. “Mereka tidak memiliki agama apapun.â€
Namun Menteri Dalam Negeri Bangladesh, Asaduzzaman Khan, pada hari Ahad membantah kemungkinan mengaitkan penyerang dengan kelompok dari luar negeri.
Pemerintah mengatakan, kelompok ISIS yang berbasis di Suriah dan Irak tidak ada di Bangladesh. Klaim tanggung jawab atas kekerasan yang terjadi di negara Asia Selatan itu hanya upaya oportunistik guna meraih perhatian global.
“Mereka semua orang Bangladesh. Mereka berasal dari keluarga kaya, mereka memiliki latar belakang pendidikan yang baik,” kata Khan tentang para penyerang.
Sementara itu Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, telah menyalahkan lawan politiknya yang mencoba membuat kekacauan dengan mendukung para pejuang negeri.
“Siapa saja yang percaya pada agama tidak bisa melakukan tindakan seperti itu,” kata Hasina, Sabtu. “Mereka tidak memiliki agama apapun, agama mereka hanyalah terorisme.”
Pada hari Senin (4/7), ia memberi penghormatan kepada para korban dengan mengunjungi stadion militer tempat mayat-mayat itu disemayamkan. Mayat-mayat itu akan diserahkan kepada keluarga segera setelah itu, kata para pejabat.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah menawarkan kepada Hasina bantuan untuk menyelidiki otak di balik pembunuhan itu. Termasuk menawarkan bantuan penegak hukum AS dan FBI.
Sebanyak 20 sandera tewas termasuk sembilan warga Italia, tujuh Jepang, tiga Bangladesh dan seorang remaja India. Tiga belas sandera berhasil diselamatkan ketika pasukan komando menyerbu kafe pada hari Sabtu pagi.
Korban lainnya, 25 perwira dan satu warga sipil terluka. Beberapa sandera yang berhasil diselamatkan juga mengalami luka-luka. Namun tidak ada informasi tentang kondisi mereka. [Rusdiono Mukri]