Jakarta, Gontonews – Menteri Pendidikan Dasar Menengah dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang diselenggarakan untuk siswa SMP/sederajat memudahkan murid dan dipastikan keamanannya.
“Begitulan UNBK. Semua soal selamat, tersimpan, meski sedang mati lampu. Waktu tidak terbuang. Setiap komputer dihitung sendiri waktunya 120 menit,†kata Anies sebagaimana dilansir situs kemendikbud.go.id.
Pelaksanaan UN untuk jenjang SMP/sederajat pada tahun 2016 diselenggarakan serentak di 984 sekolah se-Indonesia atau meningkat drastis ketimbang pelaksanaan UNBK serupa tahun 2015 yang hanya melibatkan 40 sekolah saja.
Dalam kesempatan itu Anies menanyakan kepada para siswa tentang penggunaan komputer sebagai media ujian nasional.
“Lebih enak, nggak makan waktu, nggak capek, karena nggak perlu ngebuletin (lembar jawaban), apalagi waktu mengisi identitas,†ujar Rajiv, siswa SMPN 30 Jakarta, saat audiensi singkat dengan Mendikbud Anies, Senin (9/5).
“Nggak ribet melingkari jawaban,†ungkap siswi lainnya bernama Dea.
SMPN 30 Jakarta merupakan salah satu SMP yang baru pertama kali melaksanakan UNBK. Tahun lalu, sekolah ini masih menggunakan pensil dan kertas sebagai media ujian.
Terkait persiapan UNBK, SMP 30 Jakarta dipermudah dengan adanya simulasi yang diselenggarakan pihak Kemendikbud pada bulan Januari, Maret dan April 2016.
“Kami juga ada simulasi offline. Jadi siswa belajar sendiri di rumah dengan menggunakan komputer dan laptop sendiri,†kata Mulyana, kepala SMPN 30 Jakarta.
Pelaksanaan UNBK di SMPN 30 Jakarta sendiri diikuti oleh 312 siswa yang dibagi menjadi 4 ruang. Masing-masing ruang terdiri dari 30 unit komputer dengan 26 komputer difungsikan dan 4 lainnya disiapkan sebagai cadangan. [Mohamad Deny Irawan/Rus]