30
Tonton Selengkapnya
Popup Image
32 °c
Special capital Region of Jakarta
Wed
Thu
Friday, 11 July, 2025
Login
Langganan
gontornews.com
Cari Pondok Pesantren
  • Home
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Virtual Tour Pesantren
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
  • Berlangganan
  • MG Digital
  • Login
No Result
View All Result
gontornews.com
Langganan
Home Tadabbur Tafsir

Mengharmoniskan Keberagaman Menjembatani Perbedaan dan Mencegah Perpecahan Umat

Oleh Prof Dr H Sofyan Sauri, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia

Rusdiono Mukri by Rusdiono Mukri
11 September 2024
in Tafsir
0
Mengharmoniskan Keberagaman Menjembatani Perbedaan dan Mencegah Perpecahan Umat

Foto: Ummat TV

Landasan Teologis

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. (QS Al-Hujurat: 13)

Asbabunnuzul

BACA JUGA

Muharram: Bulan Perjuangan Hijrah Fisik dan Hati

Meraih Kesuksesan Hidup dengan Berhijrah

Makna Syukur dan Amanah Kepemimpinan

Refleksi Idul Adha: Memperkuat Keimanan dan Kemanusiaan

Hidup: Ujian yang Terus Mengalir

Diriwayatkan oleh Abu Dawud, turunnya Surat Al-Hujurat ayat 13 dilatarbelakangi dengan peristiwa sahabat Abu Hindin yang hendak dinikahkan dengan perempuan dari Bani Bayadah. Namun sebagian orang dari suku tersebut bertanya-bertanya dan berucap seakan memandang rendah Abu Hindin. Mereka mengatakan, “Apakah patut kami mengawinkan gadis-gadis kami dengan budak-budak?”

Karena itulah, ayat ini diturunkan agar manusia tidak menghina seseorang berdasarkan pangkat ataupun kedudukannya.

Interpretasi Para Mufasir

Imam Ar-Razi dalam kitab tafsir Mafātīh Al-Ghayb menegaskan agar manusia tidak saling meninggikan diri, sombong, dan membanggakan diri di hadapan manusia yang lain. Karena apa pun kondisinya, manusia tetaplah manusia. Mereka sama-sama berasal dari bapak dan ibu yang sama.

Sedangkan dalam Tafsir Al-Wajiz disebutkan kandungan ayat sebagai berikut: 1) Allah SWT menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal, 2) Orang yang paling mulia di hadapan Allah SWT adalah orang yang bertakwa, 3) Manusia tidak boleh sombong dengan apa saja yang ia miliki, 4) Harus saling menghargai dan menghormati suku bangsa lain.

Nilai-Nilai Pedagogis

Surat Al-Hujurat ayat 13 berbicara tentang persatuan, keberagaman, dan kesetaraan umat manusia. Nilai-nilai pedagogis yang dapat diambil dari ayat ini antara lain, ayat ini memiliki relevansi penting dalam upaya mengharmoniskan keberagaman dan mencegah perpecahan, khususnya dalam konteks pendidikan dan kehidupan sosial. Berikut ini nilai-nilai pedagogis dari kajian ayat ini:

Pertama, Kesetaraan dan Persamaan Hak. Ayat ini menekankan bahwa semua manusia diciptakan oleh Allah dari asal yang sama, tanpa memandang suku, ras, atau bangsa. Ini memberikan pelajaran bahwa setiap individu memiliki hak dan martabat yang sama, tanpa diskriminasi berdasarkan perbedaan etnis atau sosial. Dalam konteks pendidikan, nilai ini penting dalam mendorong penghormatan terhadap semua siswa atau masyarakat, terlepas dari latar belakang budaya, agama, atau status sosial mereka.

Kedua, Keberagaman sebagai Karunia. Allah menciptakan manusia dengan suku dan bangsa yang berbeda-beda agar mereka saling mengenal (lita’ārafū). Keberagaman tidak seharusnya menjadi alasan untuk memecah belah, tetapi justru untuk memperkaya interaksi dan pemahaman antarmanusia. Nilai ini mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan dan mempromosikan sikap inklusif (sikap yang bisa memahami sudut pandang orang lain) di dalam kelas atau masyarakat.

Ketiga, Persaudaraan dan Solidaritas. Ayat ini menekankan bahwa yang paling mulia di sisi Allah yaitu mereka yang paling bertakwa. Ini berarti kualitas individu lebih dinilai dari segi moralitas dan spiritualitas, bukan berdasarkan ras atau keturunan. Dari perspektif pedagogis, hal ini mengajarkan bahwa penghargaan terhadap individu harus didasarkan pada sikap dan tindakan mereka, bukan pada asal-usul. Ini membangun persaudaraan yang kuat di antara siswa, guru, dan masyarakat.

Keempat, Mencegah Perpecahan dan Konflik. Dengan menekankan persamaan dan pentingnya mengenal satu sama lain, ayat ini memberikan fondasi untuk mencegah konflik yang disebabkan oleh prasangka, diskriminasi, atau sikap etnosentrisme. Dalam dunia pendidikan, hal ini menanamkan sikap dialogis dan pengembangan keterampilan komunikasi antarbudaya, yang penting untuk menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis.

Keragaman dan Perbedaan

Keragaman dan perbedaan merupakan hukum alam (sunnatullah) yang tidak dapat dihindari. Keragaman merupakan suatu kondisi dalam masyarakat karena adanya banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Adanya berbagai perbedaan itu menunjukkan keragaman umat Islam. Keragaman itu harus dipahami dan diterima dengan kelapangan jiwa. Janganlah umat Islam menjadi bercerai-berai karena perbedaan.

Nilai dan semangat perdamaian di tengah keberagaman dan perbedaan merupakan ajaran utama dari syariat yang dibawa Nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil ‘aalamiin. Islam adalah agama yang menjungjung tinggi nilai keberagaman dan perbedaan. Rasulullah SAW bersabda:

الْجَمَاعَةُ رَحْمَةٌ وَالْفُرْقَةُ عَذَابٌ (رواه أحمد)

“Al-Jama’ah merupakan rahmat dan perpecahan merupakan azab.” (HR Ahmad)

Berhati-hatilah dalam meluapkan amarah, kekecewaan, dan kesedihan yang menyebabkan perpecahan. Rasulullah SAW bersabda:

وَمَنْ كَظَمَ غَيْظَهُ، وَلَوْ شَاءَ أَنْ يُمْضِيَهُ أَمْضَاهُ، مَلأَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ قَلْبَهُ أَمْنًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ كَفَّ غَضَبَهُ سَتَرَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ

Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang meninggalkan amarahnya, Allah akan tutup aurat (kesalahan/kekurangan/aib)-nya. Siapa yang menahan amarahnya padahal ia mampu melakukannya, Allah ‘azza wa jalla akan memenuhi hatinya dengan rasa aman pada hari kiamat.“ (HR Ibnu Asakir)

Perpecahan terjadi akibat perselisihan (ikhtilaf). Al-Asfahani (w. 502 H) membedakan antara tafarruq (perpecahan) dan ikhtilaf (perselisihan). Tafarruq akan mengakibatkan perpisahan dan perpecahan sedangkan ikhtilaf akan mengakibatkan perbedaan dan ketidaksamaan. Oleh karena itu tafarruq dalam bentuk apapun dilarang oleh syariat. Sementara itu ikhtilaf ada yang dilarang dan ada yang ditolerir.

Adapun orang yang suka perpecahan itu dijelaskan oleh Nabi SAW dalam sabdanya:

إِيَّاكُمْ وَسُوْءَ ذَاتِ الْبَيْنِ فَإِنَّهَا الْحَالِقَةُ (رواه الترمذي)

“Jauhkanlah dari merusak hubungan karena itu pencukur agama.” (HR Tirmidzi)

Keharmonisan akan tercipta dengan sesama umat manusia dengan menjauhi kebencian, kedengkian dan membelakangi mereka karena ketidaksukaan terhadapnya. Rasulullah SAW mengingatkan dalam sabdanya:

لَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ

“Janganlah kalian saling membenci, janganlah saling mendengki, dan janganlah kalian saling membelakangi, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara, dan tidak halal bagi seorang Muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga malam.” (HR Al-Bukhari No. 5612)

Demikian, semakin saling mengenal maka kita semakin harmonis dalam kekeluargaan sesama manusia. Rasulullah SAW bersabda:

تَعَلَّمُوا مِنْ أَنْسَابِكُمْ مَا تَصِلُوْنَ بِهِ أَرْحَامَكُمْ فَإِنَّ صِلَةَ الرَّحِمِ مَحَبَّةٌ فِى الأَهْلِ مَثْرَاةٌ فِى الْمَالِ مَنْسَأَةٌ فِى الأَثَرِ

“Pelajarilah nasab-nasab kalian untuk mempererat silaturahim, karena silaturahim itu menanamkan rasa cinta kepada kekeluargaan, memperbanyak harta dan memperpanjang usia.” (HR Tirmidzi)

Mengharmoniskan Keberagaman

Lalu bagaimana cara mengharmoniskan keberagaman sebagai upaya menjembatani perbedaan dan mencegah perpecahan antarumat manusia? Pertama, menciptakan perdamaian. Allah SWT berfirman:

وَاِنْ جَنَحُوْا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Tetapi jika mereka condong kepada perdamaian, maka terimalah dan bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS Al-Anfal: 61)

Kedua, menghilangkan kedengkian. Rasulullah SAW bersabda:

تَصَافَحُوا يَذْهَبْ الْغِلُّ وَتَهَادَوْا تَحَابُّوا وَتَذْهَبْ الشَّحْنَاءُ

“Hendaklah kalian saling berjabat tangan, niscaya maka akan hilanglah kedengkian. Hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscaya akan saling mencintai dan menghilanglah permusuhan.” (HR Malik No. 1413)

Ketiga, mendamaikan kedua pihak yang berselisih. Allah SWT berfirman:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ

Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat. (QS Al-Hujurat: 10)

Keempat, saling melindungi. Allah berfirman:

وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ اِلَّا تَفْعَلُوْهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الْاَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيْرٌۗ

Dan orang-orang yang kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar. (QS Al-Anfal: 73)

Kelima, berbuat baik dan berlaku adil. Allah berfirman:

لَا يَنْهٰىكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَتُقْسِطُوْٓا اِلَيْهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ

Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. (QS Al-Mumtahanah: 8)

Keenam, tolong menolong dalam kebaikan dan takwa.

Allah berfirman:

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah sangat berat siksaan-Nya. (QS Al-Ma’idah: 2)

Kisah Teladan

Dalam kitab Ghairu al Muslim fi almujtama’ al Islami karya Yusuf Qardhawi disebutkan bahwa Nabi Rasulullah SAW ketika hidup di Mekkah dan Madinah tak sungkan-sungkan untuk bergaul dengan non-Muslim. Nabi SAW kerap menyempatkan diri untuk bertandang dan bersilaturahmi dengan tetangga yang non-Muslim. Pun ketika ada tetangga yang non-Muslim sakit, Nabi tak sungkan untuk mengunjungi dan berbelasungkawa bila ada yang meninggal.

Nabi Muhammad selama di Madinah memiliki sahabat dekat seorang Yahudi. Namanya Mukhairiq. Ia seorang pendeta Yahudi yang sangat alim, sekaligus seorang hartawan nan kaya raya. Sumber kekayaan Mukhairiq berupa kebun kurma yang terbentang di sepanjang kota Madinah. Saat perang Uhud pada tahun ke-3 Hijriyah, Mukhairiq ikut serta membantu Rasulullah SAW dan kaum Muslimin. Yang unik, sebelum ia terjun ke medan tempur, ia sempat berwasiat seandainya dirinya meninggal dalam peperangan ia akan menghibahkan seluruh hartanya untuk digunakan Rasulullah demi kepentingan umat Muslim Madinah.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ، وَأَسْأَلُكَ عَزِيمَةَ الرُّشْدِ

”Ya Allah! Aku memohon kepada-Mu keteguhan hati di dalam urusan (agama) ini dan kemauan yang kuat dalam mengikuti kebenaran.‘’ (HR Imam Thabrani dalam kitab al-Kabir wal-Ausath) []

Tags: HarmonisKeberagamanUmat
Share49Tweet31Send
Previous Post

Din Syamsuddin: Jangan Sekali-kali Hapus Jasa Ulama

Next Post

Mukjizat Al-Qur’an (Bagian 3)*

Rusdiono Mukri

Rusdiono Mukri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor   

Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor  

7 July 2025
Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

8 July 2025
Tangis Haru dan Bangga Iringi Prosesi Ratusan Wisudawan Hifdh Al-Qur’an dan Yudisium Santri Akhir Ponpes Al-Amien Prenduan

Tangis Haru dan Bangga Iringi Prosesi Ratusan Wisudawan Hifdh Al-Qur’an dan Yudisium Santri Akhir Ponpes Al-Amien Prenduan

5 July 2025
Pondok Al-Muqoddasah Buka Pendaftaran Santri Baru Tahun Ajaran 2025-2026

Pondok Al-Muqoddasah Buka Pendaftaran Santri Baru Tahun Ajaran 2025-2026

20 November 2024
Kiai Hasan dalam Silatda Tasikmalaya: Tanyakan kepada Nuranimu, Apakah Ini Sekadar Kepentingan atau Memang Sesuatu yang Penting

Kiai Hasan dalam Silatda Tasikmalaya: Tanyakan kepada Nuranimu, Apakah Ini Sekadar Kepentingan atau Memang Sesuatu yang Penting

28 June 2025
Muharram: Bulan Perjuangan Hijrah Fisik dan Hati

Muharram: Bulan Perjuangan Hijrah Fisik dan Hati

0
Sakinah Finance Hadiri Peluncuran State of Global Islamic Economic (SGIER) 2024/2025

Sakinah Finance Hadiri Peluncuran State of Global Islamic Economic (SGIER) 2024/2025

0
Dies Natalis ke-24 Universitas Binawan: Kuatkan Pembangunan Etika, Inovasi Digital dan Kerjasama Global

Dies Natalis ke-24 Universitas Binawan: Kuatkan Pembangunan Etika, Inovasi Digital dan Kerjasama Global

0
Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

0
Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor   

Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor  

0
Sakinah Finance Hadiri Peluncuran State of Global Islamic Economic (SGIER) 2024/2025

Sakinah Finance Hadiri Peluncuran State of Global Islamic Economic (SGIER) 2024/2025

10 July 2025
Muharram: Bulan Perjuangan Hijrah Fisik dan Hati

Muharram: Bulan Perjuangan Hijrah Fisik dan Hati

10 July 2025
Dies Natalis ke-24 Universitas Binawan: Kuatkan Pembangunan Etika, Inovasi Digital dan Kerjasama Global

Dies Natalis ke-24 Universitas Binawan: Kuatkan Pembangunan Etika, Inovasi Digital dan Kerjasama Global

9 July 2025
Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

Santri Tazakka Raih Prestasi Gemilang di Grand Final Olimpiade Obor Langit 2025

8 July 2025
Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor   

Reuni Akbar Alumni Gontor 2003: Eratkan Ukhuwah, Satukan Langkah Menuju Satu Abad Gontor  

7 July 2025
gontornews.com

Kantor :
Jalan Taman Sejahtera No.1A RT.06 RW.03 (Samping Masjid Jami' Al-Munir) Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan
Telp : 021-29124801
Fax : 021-29124802
Layanan Pelanggan : 0819-1515-1456 (Khusus WA)
Email :
[email protected]
[email protected]
[email protected]

TENTANG KAMI

  • Profil
  • Redaksi & Manajemen
  • Info Iklan
  • Panduan Kebijakan Media
  • Berlangganan Majalah
  • Komplain Majalah
  • Privacy Policy

INSTAGRAM

Ikuti Kami

  • Penerimaan santi dan santriyah Pondok Pesantren Rafah.
Pendaftaran :
saat ini s.d 14 Muharram 1447 H / 10 Juli 2025.#majalahgontor
#gontornews
  • 📚 KAJIAN BERSAMA KH. HASAN ABDULLAH SAHALبسم الله الرّحمن الرّحيم
اَلسَلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ‎Dalam kesempatan memasuki awal Tahun Baru Islam ini Majalah Gontor dan Gontornews insyaaAllah akan mengadakan Majelis Virtual:📗 : Inspirasi Awal Tahun Bersama KH Hasan Abdullah Sahal: Menjaga Nilai Menuju Hidup Paripurna
🎙 : Al-Ustadz KH. Hasan Abdullah Sahal حفظه الله تعالى (Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor)📅 : Sabtu, 28 Juni 2025
⏰ : 13.00 - 15.00 WIB
🕌 : Link Zoom ‪https://us06web.zoom.us/j/83062016781?pwd=h8fcAOlRq7wFtYKaXe6O3yqAF4WjOg.1‬Info lebih lanjut
📱CP : 0813 1330 3150📡 Mohon bantu disebarkan...
Baarakallahu fiikum
  • Hari terakhir Islamic Book Fair 2025, di JCC, 18 - 22 Juni 2025.Dapatkan buku-buku berkualitas.
dapat juga pesan online
  • BUKU RASIONAL TANPA MENJADI LIBERAL VOL - 2
TERSEDIA HANYA DI ISLAMI BOOK FAIR JAKARTA, 18 - 22 JUNI 2025.
LOKASI : JAKARTA CONVENTION CENTER (JCC).
  • Tersedia hanya di IBF, JCC Senayan, 18 - 22 Juni 2025. Jangan sampai terlewatkan event tahunan ini.Judul Buku : Menggali Mutiara Perjuangsn Gontor.
(Kumpulan Artikel Value Majalah Gontor).
Penulisilid : H. Ahmad SuhartoGontor konsisten mendidik kader ulama yang intelek, dimulai dari konsep integralitas ilmu pengetahuan, semua ilmu bersumber dari Allah, mempelajari
ilmu apa saja, selama memberikan manfaat dalam kehidupan, merupakan bagian dari ibadah.
  • Kunjungi Islamic Book Fair 2025, di JCC dari tanggal 18 - 22 Juni 2025.
Lokasi copy maps :
https://maps.app.goo.gl/XGm26WAjvgPDHsFU7TERSEDIA DI STAND MAJALAH GONTOR No. 10 AJURNALISTIK ala KIA GONTORJudul asli buku ini adalah Pengetahoean tentang Karang Mengarang dan Journalistiek, ditulis pada tahun 1934. Apa masih kontekstual dengan keadaan zaman sekarang? Sebagian besarnya, masih kontekstual dengan era kekinian, bahkan sampai kapan pun. Karena ilmu penulisan dan jurnalistik ini sudah tumbuh lama, medianya saja yang berubah. Kalau dulu medianya hanya kertas, kini sudah menggunakan peranti canggih.Saat ini kita bisa akses informasi dari telepon pintar dalam genggaman tangan. Pada kenyataannya, kecanggihan teknologi bak pisau bermata dua. Di satu sisi, peranti canggih ini akan memberi banyak kemudahan bagi mereka yang haus akan ilmu. Di sisi lain, bagi mereka yang tidak memiliki jiwa pembelajar, justru hanya akan memberi dampak negatif, menjadi candu.Karena itu, yang lebih penting dari kecanggihan teknologi ini adalah perilaku penggunanya. Di level pengguna inilah buku ini memiliki tempat. Kita harus menjadi subjek atau penyuplai informasi yang memberi dampak perubahan positif. Dalam istilah kekinian, kita sebut dengan tradisi literasi.Dalam dunia Islam, tradisi literasi ini pernah tumbuh dengan subur. Ada banyak karya tulis yang lahir dari ulama dan ilmuwan muslim. Dari situlah zaman keemasan Islam bermula. Semoga dengan diterbitkannya buku ini bisa menghidupkan kembali tradisi literasi umat Islam yang sudah lama hilang ditelan zaman
  • Kunjungi Islamic Book, 18 - 22 Juni 2025. Lokasi JCC Senayan. Stand Majalah Gontor No 10A
  • Tersedia di Islamic Book Fair 2025, JCC, Stand Majalah Gontor No 10 A.
18 - 22 Juni 2025.Sesuatu yang berharga harus dijaga, semakin berharga, semakin rapat menjaganya. Dan buku ini disusun, untuk melanggengkan saripati kebijaksanaan yang terurai dalam pesan, nasihat, pengarahan dan wejangan Bapak-Bapak Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor di berbagai munasabah, khususnya di majelis Kemisan Guru Gontor.Spiritual and Philosophical Wisdom, merupakan salah satu buku dari trilogi The Garden of Wisdom yang berisi wejangan dari K.H. Hasan Abdullah Sahal. Pesan dan Nasihat di dalam buku ini layaknya air mineral jernih penghilang dahaga, sebagai makanan spiritual dan intelektual bergizi sarat nutrisi, dan udara segar untuk bernafas dengan leluasa.
  • Hadir di Islamic Book Fair Jakarta. JCC, 18 - 22 Juni 2025.Senarai Kearifan GontoryKata Bijak Para Perintis dan Masyayikh GontorMaju dan mundurnya suatu pesantren bukan karena unsur external, tetapi lebih ditentukan oleh unsur internal. Pesantren tidak bisa dihancurkan dari luar, tetapi bisa runtuh karena perselisihan internal para pengelolanya. Penyakit suatu pesantren adalah ingin cepat besar atau merasa sudah besar. Buku Senarai Kearifan Gontory (SKG) ini, serasa suplemen bagi para santri dalam meneguhkan orientasi thalabul ilminya, santapan ruhani bergizi bagi para asatidz untuk melipatgandakan energi dalam mendidik santri, serta pepeleng (pengingat) bagi para pengelola pesantren agar tetap istiqomah pada khitthah perjuangannya, merecharge idealisme Gontory dalam. meninggikan kalimah Allah melalui medan jihad tarbawy.Ruh dan jiwa membumbung tinggi. bersama asa dan cita tetapi kaki tetap menapak bumi. Pesantren, lahan perjuangan paling strategis untuk kejayaan IslamISBN 978-602-74407-1-5

© 2023 gontornews.com. All Rights Reserved

Banner Ad
▲
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
  • Home
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Virtual Tour Pesantren
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
  • Berlangganan
  • MG Digital
  • Login
No Result
View All Result