Ryadh, Gontornews— Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud memulai langkah “Saudi Vision 2030†dengan mengupayakan peningkatan sumber pendapatan negara non migas. Berbagai upaya dilakukan Penjaga Dua Kota Suci ini, salah satunya merombak Kabinet Pemerintahan Arab Saudi. Dari kebijakan ini muncul nama menteri baru yang menjalankan tugas di bidang air, tranportasi, urusan sosial serta urusan haji dan umrah.
Diantara wajah baru kabinet Arab Saudi tersebut, ada satu sosok yang menyita perhatian publik Indonesia yaitu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Muhammad Saleh bin Tahir al-Bantani. Beberapa pihak menyebutkan bahwa Dr Muhammad Shalih bin Thahir al-Bantani ini memiliki darah keturunan Banten, Provinsi paling Barat di Pulau Jawa.
Dr Al-Bantani menggantikan menteri sebelumnya yaitu Dr Bandar bin Muhammad bin Hamzah al-Hijaz. Ia pernah meraih gelar doktor dari Universitas Colorado Amerika Serikat dan merupakan lulusan terbaik Teknik Komputer disana. Pria yang sempat mengenyam pendidikan Teknik Elektro dari King Fahd University of Petroleum and Minerals ini juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Sains dan Teknik Komputer King Fahd University of Petroleum and Minerals dan Wakil Menteri Haji.
Mengawali tugas barunya, Kerajaan Arab Saudi juga mengganti nama kementerian Haji menjadi Kementerian Haji dan Umrah. Tugas kementerian ini antara lain membantu negara terkait penyelenggaraan haji dan umrah, senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan mempermudah proses administrasi tamu Allah yang sedang menunaikan ibadah haji, umrah, dan ziarah, serta memastikan pelayanan untuk para tamu Allah secara komprehensif, cepat, dan berkualitas serta dengan sarana teknologi yang unggul.
Dalam rencana baru ini, Saudi akan menggenjot sektor pariwisata khususnya melalui haji dan umrah. Saudi menargetkan 30 juta jamaah haji dan umroh pada 2030, meningkat dari jumlah saat ini yaitu 8 juta jamaah. Pendapatan Arab Saudi yang dihasilkan dari musim umrah juga diharapkan meningkat hingga mencapai lebih dari 200 miliar riyal, atau sekitar Rp702 triliun pada 2020.
Raja Salman menyambut baik upaya menteri baru dan berharap mereka sukses menjalankan misinya. Secara umum kementerian yang baru ini diharapkan sejalan dengan Visi 2030 untuk mencapai pembangunan yang komprehensif dan membawa kesejahteraan bersama. “Dekrit juga fokus pada meningkatkan tingkat layanan yang diberikan kepada warga negara dan penduduk,†ungkap Raja Salman seperti dilansir dari Arabiya. [Ahmad Muhajir/DJ]