Depok, Gontornews — Yayasan Dakwah Hasbi Peduli setiap Jumat malam rutin menggelar Majelis Qur’ani bersama puluhan jamaah dari berbagai daerah. Acara ini diadakan secara live via Zoom Meeting dan dimulai sekitar pukul 20.00 WIB.
Pada Jumat (4/3/2022) Hasbi Peduli berhasil mengundang Ustadz Suhartono Tjipto Basuki Lc MA sebagai narasumber, setelah sepekan sebelumnya juga sukses menghadirkan pemateri terbaik yaitu Ustadz M Zaenuri Lc MPd.
Mengangkat tema besar “Menyelami Samudera Al-Isra”, Ustadz Suhartono menjelaskan bahwa Surat Al-Isra ini diawali dengan tasbih, diakhiri dengan tahmid, dan ditutup dengan takbir. Melihat dari hikmah yang terkandung di dalamnya, sang ustadz lantas melanjutkan, “Jadi hidup ini sebelum jadi pegiat dakwah harus jadi pegiat tasbih dulu, tahmid, lalu takbir.”
Nabi Yunus AS saja bisa dikeluarkan dari perut ikan besar karena tasbihnya, dan masih banyak contoh nyata lainnya. Diantara sifat yang menonjol dalam surat Al-Isra itu adalah tasbih dan semua yang ada di langit dan di bumi itu pun semua bertasbih. “Jadi jika kita bertasbih, maka kita seperti membersamai makhluk ciptaan Allah, seperti bertasbih bersama semesta alam,” tekan Ustadz kelahiran Jakarta, 31 Oktober 1979 itu.
Bahkan tasbih juga bisa memperkuat kekuasaan/otoritas. Mereka ahlu tasbih, mereka semua suka mengingat Allah, maka Allah akan kuatkan kekuasaannya, sebagaimana di masa kepemimpinan Nabi Daud AS.
Selain membahas soal filosofi bertasbih, Sekretaris Umum Komite Nasional untuk Rakyat Palestina Pusat Jakarta itu juga menerangkan bahwa di antara hikmah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjid Haram ke Masjid al-Aqsha dalam peristiwa Isra’ Mi’raj ialah tempat yang paling diharapkan dan diidam-idamkan itu adalah masjid.
Sehingga kejadian ini seakan-akan menunjukkan pergerakan seorang Muslim yakni dari masjid ke masjid. “Mari kita ekspresikan dengan itu,” tekan sang ustadz. Maka, lanjutnya, kita berharap melatih diri kita dari masjid ke masjid, kalau perlu pergi ke suatu tempat dan kita tinggalkan bekas sujud di tempat tersebut.
Alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor ini pun lantas berpesan agar kita selalu menjaga shalat, sebab orang yang menjaga shalat hidupnya antara dua shalat. “Antara shalat yang dia kerjakan dan waktu saat dia menunggu shalat,” pungkasnya kepada Gontornews.com. [Edithya Miranti]