30
Tonton Selengkapnya
Popup Image
32 °c
Special capital Region of Jakarta
Wed
Thu
Tuesday, 20 May, 2025
Login
Langganan
gontornews.com
Cari Pondok Pesantren
  • Home
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Virtual Tour Pesantren
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
  • Berlangganan
  • MG Digital
  • Login
No Result
View All Result
gontornews.com
Langganan
Home Inpirasi Sukses

Meracik Kesuksesan: Kisah Yani Membangun Brand ‘Karyani’ Bumbu Dapur Premium

Fathur Roji by Fathur Roji
9 May 2025
in Sukses
0
karyani

Jakarta, Gontornews — Yani Karyani Raddiyahrachman, seorang perempuan tangguh asal Bandung, lahir pada 8 Mei 1982, telah menorehkan kisah inspiratif dalam membangun usahanya, Bumbu Karyani. Perjalanannya tidak instan, melainkan penuh liku, tantangan, dan pembelajaran.

Setamat dari Gontor tahun 2001, Yani melanjutkan ke Al-Azhar Kairo Mesir. Selama di Mesir ia termasuk mahasiswi yang tangguh karena sudah berani berniaga dengan jualan sate di Mesir, kini menjadi pemilik merek bumbu masak yang dikenal luas, Yani membuktikan bahwa kerja keras, konsistensi, dan kepercayaan pada diri sendiri adalah kunci kesuksesan.

Awal Mula: Dari Jualan Sate di Mesir hingga Mengelola Catering

Yani memulai perjalanan bisnisnya sejak masih kuliah di Al Azhar, Kairo, Mesir. Bersama suami, ia sering berjualan sate di bazar, catering, yang diolah di apartemen tempat ia tinggal, semi resto. Selain itu, ia juga menerima pesanan kue-kue.

BACA JUGA

Amir Hamzah, Alumni Gontor di Balik Cross Border E Commerce Master Bagasi

Ummi Kulsum Raih Penghargaan Best Presenter di Konferensi Internasional

Ary Raharjo: Gontor Memberikan Modal Dasar sebagai Diplomat

Ceritanya Cheriatna Bangun Usaha Cheria Halal Holiday

Wilman Arif, Sukses Kembangkan Edutrip Antique Tour Bersama Alumni Gontor

Pengalaman ini menjadi fondasi kuat baginya dalam memahami seluk-beluk dunia kuliner. “Saya belajar banyak dari situ. Mulai dari mengelola bahan baku, melayani pelanggan, hingga memahami selera pasar,” ujar istri dari Erwin Baharudin alumni Gontor 2001.

Setelah menyelesaikan studi dan pulang ke Indonesia pada 2010, Yani fokus pada keluarga. Namun, jiwa wirausahanya tidak pernah padam. Pada 2011, ia diamanahi oleh orangtua dan suaminya untuk mengelola usaha bumbu masak keluarga. Latar belakang keluarganya yang bergerak di bidang kuliner dan restoran membuat Yani semakin tertarik untuk mendalami dunia bumbu dan rempah.

Selama kurang lebih 10-13 tahun, Yani belajar banyak tentang produksi bumbu masak. Ia juga mempersiapkan diri untuk mendirikan perusahaan sendiri. Lima tahun sebelum meluncurkan Bumbu Karyani, ia sudah mulai merencanakan pendirian PT Bumbu Rempah Indonesia. Prosesnya tidak mudah, terutama dalam hal pengurusan merek dagang. Yani mengajukan dua merek: Baiti dan Karyani. Meskipun Baiti lebih dulu diajukan, ternyata Karyani-lah yang disetujui Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pada 2022. Karyani sendiri memiliki kepanjangan Karya Anak Indonesia.

“Alhamdulillah, meskipun Baiti duluan diajukan, tapi Qadarullah, Karyani yang disetujui. Saat itu juga, di tahun 2022, Karyani mulai bergerak,” cerita ibu dua anak putri, Salma Silla Baharudin dan Shofia Idella Baharudin.

Lahirnya Bumbu Karyani: Inovasi dengan Kualitas Premium

Bumbu Karyani lahir dari kecintaan Yani terhadap dunia kuliner. Sebagai pecinta makanan enak, ia ingin menciptakan bumbu masak yang praktis, halal, sehat, dan berkualitas premium. “Saya ingin memberikan pilihan bumbu yang lebih baik untuk ibu-ibu. Bumbu yang enak, mudah digunakan, dan terbuat dari rempah-rempah pilihan,” ujar putri dari pasangan H Asep Rahman Raharja dan Eti Rohaity (alm) dan Hj Ika Rostika.

Produk Bumbu Karyani memiliki ciri khas aroma rempah yang kuat dan natural. Yani memastikan bahwa bumbu-bumbu tersebut bebas dari MSG dan garam berlebihan. “Kita ingin memberikan rasa yang autentik, seperti bumbu tradisional, tapi dengan kemudahan bumbu instan,” tambahnya.

Tantangan di Awal Perjalanan: Modal dan Promosi

Merintis usaha dari nol bukanlah hal mudah. Tantangan terbesar Yani di awal perjalanan adalah modal dan promosi. Dengan modal terbatas, ia harus berpikir kreatif untuk memperkenalkan produknya ke pasar. “Saya terjun langsung ke lapangan, mengetuk pintu ibu-ibu PKK, mengajak mereka mencoba Bumbu Karyani. Saya juga meminta bantuan UMKM lain untuk menjualkan produk saya,” kenangnya.

Yani tidak memiliki dana besar untuk diinvestasikan langsung dalam bisnis ini. Semua harus dikumpulkan sedikit demi sedikit. Ia menyisihkan keuntungan dari usaha sebelumnya dan menabung selama 10 tahun untuk bisa membeli peralatan produksi.

Harga mesin produksi bumbu dapur tidaklah murah. Total investasi yang harus dikeluarkan untuk membeli mesin grinder, wajan besar, mesin penggilingan, hingga mesin packaging mencapai 600-700 juta rupiah. Karena keterbatasan dana, ia memutuskan untuk membeli mesin bekas yang masih layak pakai. Hanya ada satu mesin yang harus ia cicil selama lebih dari satu tahun.

Selain untuk mesin, modal juga dibutuhkan untuk membeli bahan baku dan kemasan. Untuk ini, Yani membutuhkan sekitar 100 juta rupiah. Namun, karena memiliki jaringan supplier yang kuat, ia mendapatkan kemudahan dalam pembayaran. Suppliernya percaya pada kredibilitas Yani sehingga mereka bersedia memberikan bahan baku dengan sistem bayar tempo. Beberapa memiliki jatuh tempo satu bulan, sementara yang lain bisa sampai tiga bulan.

Selain itu, Yani juga menghadapi tantangan dalam hal bahan baku. Harga cabai yang fluktuatif seringkali memengaruhi biaya produksi. Namun, dengan manajemen yang baik dan hubungan yang solid dengan supplier, ia berhasil mengatasi masalah ini.

Yani menyadari bahwa pemasaran adalah kunci kesuksesan sebuah produk. Ia memilih untuk menggabungkan strategi offline dan online. Untuk pemasaran offline, Bumbu Karyani sudah bisa ditemui di supermarket, pasar tradisional, dan beberapa restoran. Sementara itu, untuk pemasaran online, Yani memanfaatkan platform seperti Tokopedia, Shopee, TikTok, Instagram, dan WhatsApp.

“Sekarang zamannya digital. Kita harus mengikuti perkembangan zaman. Offline dan online harus berjalan beriringan,” ujarnya.

Saat ini, Bumbu Karyani memiliki sekitar 30 varian produk, dengan 8 varian yang paling populer di pasaran. Produk-produk tersebut mencakup bumbu basah, bumbu kering, dan bumbu khusus untuk masakan tertentu seperti soto dan tom yam. Yani juga menerima pesanan custom untuk restoran dan warung makan.

“Kita selalu berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan, baik itu dalam jumlah besar maupun kecil. Yang penting, kualitas tetap terjaga,” tegasnya.

Dari sisi produksi, Bumbu Karyani kini mampu memproduksi 30.000 pcs per bulan. Namun, kapasitasnya sebenarnya jauh lebih besar. Jika permintaan meningkat, produksi bisa ditingkatkan hingga 90.000 pcs per bulan.

Ke depan, Yani berharap dapat memperluas jangkauan pasarnya ke lebih banyak supermarket besar serta membuka toko khusus yang hanya menjual produk Bumbu Karyani.

Sebagai anggota aktif Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman (ASPAMI) Bandung dan pernah menjadi Ketua Asosiasi Pengusaha Jasa Boga (APJI) Kabupaten Bandung, Yani banyak mendapatkan dukungan dan informasi berharga dari komunitas tersebut. “Organisasi itu sangat bermanfaat. Kita bisa saling berbagi pengalaman, informasi, dan bahkan kolaborasi,” ujar pengurus Forbis ini.

Mendirikan Sekolah: Kombinasi Pendidikan dan Bisnis

Selain sukses di dunia bisnis, Yani juga aktif di dunia pendidikan. Pada 2022, ia mendirikan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) RIS (Rancamanyar Islamic School) dengan ekstrakurikuler berkuda. “Pendidikan adalah passion saya. Saya ingin menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tapi juga memiliki karakter kuat,” ujarnya.

SDIT RIS didirikan dengan sistem pembelajaran yang mengedepankan bakat dan minat siswa. Yani percaya bahwa dengan menumbuhkan rasa suka belajar, anak-anak akan lebih termotivasi untuk berkembang.

Menurutnya, pendidikan harus lebih dari sekadar akademik. Anak-anak perlu diberi kesempatan untuk mengeksplorasi kemampuan mereka agar tumbuh menjadi individu yang percaya diri.

Pesan untuk Para Pengusaha Pemula

Yani berpesan kepada para pengusaha pemula untuk tidak mudah menyerah. “Tantangan pasti ada, tapi jangan pernah berhenti belajar dan berusaha. Yang penting, kita punya mental kuat dan komitmen tinggi,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya membangun jaringan dan kolaborasi. “Jangan ragu untuk bergabung dengan komunitas atau organisasi. Di sana, kita bisa belajar banyak dan mendapatkan dukungan,” tambahnya.

Yani memiliki mimpi besar untuk Bumbu Karyani. Ia ingin produknya tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga di mancanegara. “Saya ingin Bumbu Karyani menjadi kebutuhan setiap rumah, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia,” ujarnya penuh semangat.

Dengan kerja keras, dedikasi, dan doa, Yani yakin bahwa mimpinya akan terwujud. Ia terus berinovasi dan memperluas jaringan bisnisnya, sambil tetap memegang teguh prinsip kualitas dan kehalalan produk.

Inspirasi dari Seorang Perempuan Tangguh

Kisah perjalanan Yani Karyani membangun Bumbu Karyani adalah bukti bahwa tidak ada kesuksesan yang instan. Semuanya membutuhkan proses, kerja keras, dan ketekunan. Yani yang didukung penuh suaminya ini tidak hanya membangun bisnis, tapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui pendidikan dan organisasi.

Teringat wejangan para kiai di Pondok Gontor, di antaranya adaah wejangan “Jangan bosan menjadi orang baik” Berkorban tapi jangan jadi korban, bermanfaat tapi jangan dimanfaatkan dan memanfaatkan” dan “Berdiri di atas kaki sendiri”.

“Saya percaya, apa yang kita lakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh, pasti akan membuahkan hasil. Yang penting, jangan pernah berhenti belajar dan berusaha,” tutup Yani dengan senyum penuh keyakinan.

Dari Bandung hingga ke seluruh Indonesia, Bumbu Karyani terus mewarnai dapur-dapur rumah tangga dengan cita rasa autentik dan kualitas premium. Dan di balik semua itu, ada sosok perempuan tangguh bernama Yani Karyani, yang terus menginspirasi banyak orang untuk bermimpi besar dan berani mewujudkannya. [Fathurroji]

Tags: Alumni Gontor Putribumbu karyaniracik bumbu
Share8Tweet5Send
Previous Post

MPR Berharap Negara Anggota OKI Ikut Serta WSMJ 2025

Next Post

KH Ali Maksum: Mencerdaskan Bangsa Melalui Pesantren Krapyak

Fathur Roji

Fathur Roji

Jurnalis, Web Content, Penulis Buku Biografi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Lanjutkan Estafet Perjuangan, Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Membentuk Formasi Pimpinan Baru Periode 2025-2030

Lanjutkan Estafet Perjuangan, Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Membentuk Formasi Pimpinan Baru Periode 2025-2030

18 May 2025
Reuni Seperempat Abad Alumni Gontor Laviola 2000 di Darel Azhar Banten, Konsolidasi Santri Lintas Profesi untuk Khidmat Umat

Reuni Seperempat Abad Alumni Gontor Laviola 2000 di Darel Azhar Banten, Konsolidasi Santri Lintas Profesi untuk Khidmat Umat

11 May 2025
INAIS Bogor Gelar Wisuda Sarjana dan Magister

INAIS Bogor Gelar Wisuda Sarjana dan Magister

17 May 2025
Ini dia Lirik Lagu Gontor ‘Takkan Terlupa’

Ini dia Lirik Lagu Gontor ‘Takkan Terlupa’

30 August 2021
INAIS Bogor Targetkan Peningkatan Status Jadi Universitas Islam Sahid

INAIS Bogor Targetkan Peningkatan Status Jadi Universitas Islam Sahid

18 May 2025
Pesantren Mandiri Melalui Unit Usaha Bisnis

Pesantren Mandiri Melalui Unit Usaha Bisnis

0
Plus Minus Sistem Pendidikan Kita

Plus Minus Sistem Pendidikan Kita

0
Cara Muslim di AS Mendidik Non-Muslim

Cara Muslim di AS Mendidik Non-Muslim

0
Demi Stabilitas Pendidikan dan Pelajaran di KMI* (Bagian Pertama)

Demi Stabilitas Pendidikan dan Pelajaran di KMI* (Bagian Pertama)

0
Berbaktilah kepada Orangtua Sebelum Penyesalan Datang

Berbaktilah kepada Orangtua Sebelum Penyesalan Datang

0
Pesantren Mandiri Melalui Unit Usaha Bisnis

Pesantren Mandiri Melalui Unit Usaha Bisnis

19 May 2025
Plus Minus Sistem Pendidikan Kita

Plus Minus Sistem Pendidikan Kita

19 May 2025
Cara Muslim di AS Mendidik Non-Muslim

Cara Muslim di AS Mendidik Non-Muslim

19 May 2025
Demi Stabilitas Pendidikan dan Pelajaran di KMI* (Bagian Pertama)

Demi Stabilitas Pendidikan dan Pelajaran di KMI* (Bagian Pertama)

19 May 2025
Berbaktilah kepada Orangtua Sebelum Penyesalan Datang

Berbaktilah kepada Orangtua Sebelum Penyesalan Datang

18 May 2025
gontornews.com

Kantor :
Jalan Taman Sejahtera No.1A RT.06 RW.03 (Samping Masjid Jami' Al-Munir) Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan
Telp : 021-29124801
Fax : 021-29124802
Layanan Pelanggan : 0819-1515-1456 (Khusus WA)
Email :
[email protected]
[email protected]
[email protected]

TENTANG KAMI

  • Profil
  • Redaksi & Manajemen
  • Info Iklan
  • Panduan Kebijakan Media
  • Berlangganan Majalah
  • Komplain Majalah
  • Privacy Policy

INSTAGRAM

Ikuti Kami

  • Terima kasih untuk hari yang luar biasa...
Untuk narasumber yang menginspirasi,
dan peserta yang luar biasa semangatnya.Satu hari pelatihan,
banyak ilmu, tawa, dan semangat yang kami bawa pulang.Semoga ini bukan akhir,
tapi awal dari langkah-langkah besar kita selanjutnya.📚✨
Sampai jumpa di pelatihan berikutnya,
tetap semangat menulis dan berbagi kebaikan!#PelatihanJurnalistik #Gontornews #BelajarBersama #TerimaKasih #PelatihanBermanfaat #JurnalismePositif
  • Besok, Insya Allah Pelatihan Jurnalistik kita laksanakan.Terima kasih untuk semua yang sudah mendaftar dan memilih hadir.
Kami doakan semoga menjadi pengalaman belajar yang berkesan dan penuh manfaat.Bagi yang belum sempat mendaftar, kami sangat memahami.
Tapi jika hatimu masih ragu dan ternyata ingin ikut, kami masih membuka satu kesempatan terakhir.. hingga malam ini.📌 Link pendaftaran di bio
📍 Kamis, 15 Mei | Kantor Majalah Gontor, Cilandak – Jakarta SelatanMari belajar menulis dengan niat baik, agar kebaikannya terus mengalir 🍃
#PelatihanJurnalistik #Gontornews #BelajarMenulis #KebaikanLewatTulisan
  • Aku suka nulis... tapi tulisanku layak dibaca nggak ya?"Pertanyaan itu mungkin pernah mampir di pikiran kamu.
Dan mungkin kamu bingung harus mulai dari mana.Tenang. Kamu nggak sendiri.
Dan kabar baiknya: kamu nggak harus menebak-nebak sendirian.📣 Ada pelatihan jurnalistik bareng Rusdiono Mukri, jurnalis senior Majalah Gontor & eks Republika.
Beliau akan membimbing kamu dari dasar — supaya tulisanmu nggak cuma enak dibaca, tapi juga bernilai berita.📅 Kamis, 15 Mei 2025
📍 Cilandak, Jakarta Selatan
💸 Rp150.000 (sudah termasuk makan, sertifikat, dan majalah)Ini bukan pelatihan biasa.
Ini langkah awal kamu menuju dunia jurnalistik yang sesungguhnya.📝 Daftar sekarang lewat link di bio
atau langsung klik: www.formulir.gontornews.comKuota terbatas. Jangan tunggu siap, karena kamu bisa mulai dulu, baru jadi siap.
  • Rangkaian Kegiatan Peringatan 100 Tahun Gontor#majalahgontor
#gontornews
  • 📚 Sudahkah Anda miliki?
Perpustakaan Keluarga MuslimInilah saatnya Anda memiliki perpustakaan pribadi di rumah Anda...
Buku-buku Islam rujukan Keluarga Muslim yang terdiri dari:Tafsir Ibnu Katsir (10 jilid)
Fathul Bari Syarah Shahih Al Bukhari (56 jilid)Harga:
💸 Rp 8.160.000
💰 Anda hemat Rp 2.040.000💬 Kutipan inspiratif:
“Buku merupakan sumber harta yang tak ternilai harganya.
Buku adalah jendela ilmu pengetahuan.
Uang bisa habis, harta bisa lenyap,
tapi ilmu pengetahuan tidak bisa dicuri.”📦 Berat: 97 kg
🚚 FREE ONGKIR Se-Jabodetabek
🎁 BONUS RAK BUKU (Persedian terbatas)📞 Pemesanan Hubungi kami:
📱 0812-3416-0133#majalahgontor
#gontornews
@pustakaimamasysyafii
  • Panduan Pendaftaran Online Calon Pelajar Kulliyyatul Mu
  • "Kritik bisa jadi cahaya atau bisa jadi api. Tergantung bagaimana niat dan caramu  menyampaikannya."#KritikBermakna #AdabKritik #DaiDanKritik #GontorQuotes #IslamicWisdom #HikmahHarian #gontornews #majalahgontor
  • Kita menuntut ilmu untuk jadi orang yang baik,
bukan orang yang bisa menjawab pertanyaan ujian.
Ujian untuk belajar, bukan belajar untuk ujian.
Jangan salah kaprah. (KH. Hasan Abdullah Sahal)
  • Sebaik-baik orang adalah orang yang baik kepada keluarganya#majalahgontor
#gontornews

© 2023 gontornews.com. All Rights Reserved

Banner Ad
▲
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
  • Home
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Virtual Tour Pesantren
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
  • Berlangganan
  • MG Digital
  • Login
No Result
View All Result