Islamabad, Gontornews — Maskapai penerbangan Pakistan, Pakistan International Airlines (PIA), Kamis (14/10/2021) menangguhkan penerbangan dari Islamabad ke Kabul, Afghanistan. PIA berdalih penangguhan terjadi karena sikap tidak profesional otoritas Taliban.
Juru bicara PIA, Abdullah Hafeez Khan, mengatakan sering terjadinya penangguhan penerbangan karena alasan yang tidak semestinya menunjukkan bahwa otoritas penerbangan Kabul tidak profesional. “Penerbangan kami sering mengalai penundaan yang tidak semetinya karena sikap tidak profesional dari otoritas penerbangan Kabul,” kata Hafeez Khan sebagaimana dilansir dawn.com.
“(Penangguhan ini akan berlangsung hingga) situasi menjadi kondusif,” tambah Hafeez Khan.
Dalam pernyataan terpisah, Juru bicara juga menekankan fakta bahwa PIA terus terbang keluar-masuk dari Kabul dalam keadaan sulit. Hafeez Khan merujuk pada peran PIA dalam mengevakuasi masal yang menciptakan kesibukan luar biasa di Kabul, Afghanistan, yang menyebabkan kelangkaan penerbangan.
“PIA mengevakuasi sekitar 3.000 orang setelah situasi berubah dengan sangat cepat di Afghanistan,” katanya. Hafeez Khan juga menjelaskan bahwa upaya evakuasi di Afghanistan telah menempatkan pilot dan kru pesawat dalam situasi berbahaya.
Meski berbahaya, maskapai tidak menganggap bahwa proses evakuasi tersebut tidak menguntungkan secara finansial. PIA berdalih penerbangan tersebut bisa terlaksana karena alasan kemanusiaan.
“Kami akan membayar lebih dari 400.000 dolar Amerika Serikat sebagai premi asuransi yang mungkin terjadi jika 300 penumpang tersedia,” pungkas Khan.
Sementara itu, dalam pernyataan terpisah, Jurubicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa pemerintah meminta PIA dan perusahaan penerbangan swasta di Aghanistan, Kam Air, meninjau ulang biaya penerbangan dari Kabul ke Islamabad. Jika tidak, maka otoritas terkait akan menghentikan rute tersebut.
“Informasi ini telah kami sampaikan ke PIA dan perusahaan swasta Kam Air untuk menurunkan rute Kabul-Islamabad ke level sebelum kemenangan Taliban. Jika maskapai tidak menyetujui proposal ini, operasi, mereka akan menghentikan seluruh penerbangan untuk rute tersebut [Mohamad Deny Irawan]