Hodeidah, Gontornews — Persatuan Bangsa-Bangsa melalui tim pemantau perdamaian di Yaman pimpinan Patrick Cammaert beserta juru bicara militan Houthi memastikan bahwa pasukan Houthi telah keluar dari wilayah Hodeidah sebagai langkah awal pelaksanaan perjanjian perdamaian di Swedia yang diinisiasi oleh PBB.
Houthi telah sepakat dengan pemerintah Yaman untuk menerapkan gencatan senjata di Hodeidah dan menarik pasukan masing-masing dari wilayah tempat pelabuhan utama di Yaman tersebut berada.
Melalui kesepatan damai di Swedia, para tim pemantau internasional ditempatkan di Hodeidah untuk mengawasi pelaksanaan damai. Ketua tim pemantau, Patrick Cammaert telah berada di Hodeidah sejak Ahad (23/12) yang lalu.
Sementara itu, Gubernur Hodei Houthi, Mohammade Ayash Qaheem mengatakan bahwa kelompok pasukanya telah ditarik dari pelabuhan sebagai pelaksanaan perjanjian damai serta menyerahkan kontrol pelabuhan Hodedidah kepada petugas yang melindungi pelabuhan sebelum perang.
Penarikan pasukan Houthi dari tiga pelabuhan utama di Yaman, Hodeidah, Salif dan Ras Issa merupakan langkah pertama dalam implementasi pelaksanaan perjanjian damai antara Pemerintah Yaman pimpinan Abd Robbu Mansour Hadi dengan militan Houthi di Swedia.
Meski demikian, para pejabat militer dari pasukan pemerintah Yaman, sebagaimana dilansir Reuters, disebut membutuhkan waktu untuk memastikan bahwa pasukan Houthi telah benar-benar meninggalkan wilayah pelabuhan Hodeidah. Pemerintah Yaman khawatir penjaga pantai tetap setia kepada kepada Sanaa, pusat pemerintah Houthi. [Mohamad Deny Irawan]