Barcelona, Gontornews – Sebuah penelitian yang dilakukan periset asal Universitat Autònoma de Barcelona (ICTA-UAB) menemukan bahwa pemanasan global berdampak negatif terhadap pertumbuhan rumput laut. hal ini didasari oleh temuan bahwa peningkatan suhu laut yang mencapai 2-4 derajat celcius telah membunuh sebagian besar rumput laut jenis Amfibolis antartica di Barat Laut Australia.
Menurut salah satu tim peneliti, Pere Masque, sebagaimana dilansir Science Alert, menyebut bahwa pemanasan global menyebabkan pelepasan CO2 di bawah air laut. Habitat rumput laut merupakan bagian dari ekosistem alam yang mampu menangkap dan menyimpan CO2 dalam jumlah besar.
“Ini signifikan, karena rumput laut mampu menyerap CO2 yang dikenal dengan ekosistem Blue Carbon,” kata Pere Masque.
“Rumput laut mengambil dan menyimpang karbondioksida di tanah dan biomassa mereka melalui proses penyimpanan karbon dalam jangka waktu yang lama atau Bio sekuestrasi,” tambah Masque.
Penelitian ini memprediksi bahwa sekitar 1000 kilometer persegi padang rumput laut akan musnah terhitung sejak tahun 2014 mendatang. Secara total, jika padang rumput tersebut musnah, setidaknya 9 juta karbondikosida akan menguap ke atmosfer atau sama dengan karbondioksida yang dihasilkan 1,6 juta mobil yang berjalan selama satu tahun.
“Ini bom karbon,” kata Gary Kendrick dari Western University Australia.
“Dan itu sudah mati tanpa pendokumentasian. Jika kita tidak menghitung karbon ini, maka kita telah meremehkan langkah kita,” kata Gary. [Mohamad Deny Irawan]