Kabul, Gontronews — Pembicaraan damai antara Pemerintah Afghanistan dan kelompok militan Taliban yang diinisasi oleh Amerika Serikat semakin meningkat. Dalam pembicaraan hari ke-4 di Qatar, kedua belah pihak tengah membahas perihal pembangunan mekanisme gencatan senjata dalam perang Afghanistan yang telah berlangsung sejak 17 tahun silam.
Utusan khusus Amerika Serikat untuk perdamaian di Afghanistan, Zalmay Khalizad, menyebut jika menurut renca awal pertemuan perbincangan perdamaian di Afghanistan hanya dilangsungkan selama 2 hari namun, secara tidak terduga, bertambah dua hari.
Selama dua hari pertama, pembicaraan damai antara kedua belah pihak terfokus pada penarikan pasukan asing di Afghanistan serta jaminan bahwa Afghanistan tidak digunakan sebagai ‘boneka’ Ameria Serikat dan sekutunya.
“Mekanisme untuk gencatan senjata dan cara-cara untuk memasuki dialog intra-Afghanistan adalah dua topik besar yang dibahas pada hari Kamis (24/1),” ungkap salah seorang pemimpin Taliban yang enggan disebutkan namanya kepada Reuters.
Sementara itu, anggota Dewan Perdamaian Afghanistan (Afghanistan’s High Peace Council/AHPC) menyampaikan bahwa pertemuan antara kedua belah pihak berjalan dengan amat positif. AHPC merupakan badan yang mengawasi upaya perdamaian yang dibentuk secara independen.
“Ketika pembicaraan memakan waktu yang lama, itu berarti diskusi membahas beberapa hal penting dan sensitif. Kami berharap para peserta dapat memunculkan hasil yang positif,” ungkap Juru bicara AHPC, Sayed Ehsan Taheri, di Kabul.
“Saya berharap pertemuan ini dapat membuka jalan bagi dialog intra-Afghanistan,” tambahnya. [Mohamad Deny Irawan]