Pasang Iklan Pasang Iklan
  • Profil
  • Redaksi & Manajemen
  • Info Iklan
  • Panduan Kebijakan Media
  • Berlangganan Majalah
  • Komplain Majalah
Rabu, 20 Januari, 2021
Gontornews
  • Home
  • GN
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Cahaya
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
    • Wali Santri
No Result
View All Result
Gontornews
No Result
View All Result
Home Inpirasi Oase

Pengalaman Lebaran di Kumamoto, Jepang: Shalat Idul Fitri Dua ‘Kloter’

Rusdiono Mukri by Rusdiono Mukri
2 Juni 2020
in Oase
0
Foto:kumamotoislamiccenter.org

Kumamoto, Gontornews – Nama Kota Kumamoto tak setenar Tokyo, Osaka, Kyoto, Kobe, Nagoya atau Yokohama. Juga tidak sepopuler Sapporo, Hiroshima, Fukuoka, atau Nagasaki. Tapi Kumamoto merupakan kota yang alami, nyaman, hangat, dan penuh sejarah. Di sini terdapat kastil tempat peristirahatan pendekar Jepang (samurai) legendaris Musashi Miyamoto.

Kumamoto jauh dari hingar bingar kota besar seperti Tokyo, Osaka, Kyoto, Kobe, Fukuoka maupun Nagoya. Per Juni 2019, Prefektur Kumamoto berpenduduk sekitar 1,748 juta jiwa. Sekitar 800 ribu di antaranya tinggal di Kota Kumamoto. Meskipun berstatus sebagai kota dan prefektur teramai dan terbesar kedua di Pulau Kyushu, Kumamoto jauh dari kesan tempat yang mewah di Jepang.

Suasana yang nyaman dan alami ini menarik banyak pelajar dan mahasiswa untuk menimba ilmu di Kumamoto. Tak terkecuali dari Indonesia. Saat ini di Kumamoto terdapat sekitar 50 pelajar/mahasiswa dari Indonesia. Salah satunya Muhammad Ahya Rafiuddin MSi, dosen Institut Agama Islam Sahid (INAIS) Bogor.

Saat menghadiri Halal Bihalal INAIS yang diadakan secara online, Ahad (31/5), Ahya mengisahkan pengalamannya merayakan hari raya Idul Fitri di Kumamoto. “Saya biasanya shalat Idul Fitri di Kumamoto Islamic Centre,” terang Ahya yang sudah empat tahun tinggal di Jepang bersama istri dan anaknya.

BACA JUGA

Jejak Islam di Belarusia

Dilema Muslim di Prancis

2021 Akan Berdiri Bank Syariah Pertama di Australia

Muslim dan COVID-19 di Belanda

Suasana Baru Masjid Hagia Sophia

Tapi karena Jepang masih dalam kondisi emergency state (lockdown) akibat virus corona, ia shalat Idul Fitri di rumahnya. “Saya shalat Idul Fitri di rumah,” kata Ahya yang sedang mengambil program doktor (S3) di Kumamoto University.

Meskipun Pemerintah Jepang telah mencabut status darurat di 39 prefektur pada 14 Mei 2020, dan ada kemungkinan pencabutan di prefektur lainnya dalam waktu depat, namun Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mengimbau warga negara Indonesia (WNI) untuk mematuhi aturan penyakit menular demi keselamatan besama.

KBRI Tokyo mengimbau WNI untuk shalat Idul Fitri di rumah. Tidak saling berkunjung (silaturahim), dan tidak mudik, baik ke Indonesia maupun wilayah lain di Jepang. “Mari bersilaturahmi melalui media online/fasilitas video call,” demikian imbauan KBRI Tokyo.

Ahya menjelaskan, di Kota Kumamoto hanya ada satu masjid yaitu Kumamoto Islamic Centre (KIC). Masjid ini beralamat di 5 Chome-5-2 Kurokami, Chuo Ward, Kumamoto, 860-0862, Jepang. “Kalau tidak ada pandemi saya shalat Idul Fitri di masjid ini,” papar pria kelahiran Bogor, 30 Mei 1989, itu.

Shalat Idul Fitri di KIC diselenggarakan dua gelombang (kloter). Gelombang pertama biasanya dimulai pukul 07.00 dan gelombang kedua pukul 9:00. “Shalat Id diadakan dua gelombang karena masjid KIC kecil,” kata Ahya. Masjid KIC hanya berkapasitas sekitar 200 jamaah.

Usai shalat Id dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan-makan dengan menu dari berbagai negara seperti Pakistan, Afghanistan, Arab, Indonesia, Malaysia, Mesir, Bangladesh dan negara-negara dari Afrika dan Timur Tengah.

Makanan itu disediakan oleh anggota (member) dari komunitas berbagai negara. “Kalau dari Indonesia ada soto, gulai, atau rendang,” lanjut magister lulusan IPB itu.

Tinggal di Kumamoto nyaris tidak ada siraman rohani. Karena itulah Ahya gemar membuka  youtube untuk mendengarkan tausiyah Ustadz Adi Hidayat atau Ustadz Abdul Somad. “Di sini tidak terdengar suara adzan. Panggilan adzan hanya terdengar kalau kita ke masjid,” ujarnya. []

 

 

Tags: Idul FitriJepangKICKumamoto
Share1Tweet1Send
Previous Post

Bangladesh Konfirmasi Kematian Rohingya Pertama Karena Virus Korona

Next Post

Senegal Tunda Pembukaan Sekolah Setelah Guru Positif COVID-19

Rusdiono Mukri

Rusdiono Mukri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Klik Untuk Memesan Buku

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Informasi Pendaftaran Santri Baru Ma’had Al-Muqoddasah Li Tahfidzil Qur’an

Informasi Pendaftaran Santri Baru Ma’had Al-Muqoddasah Li Tahfidzil Qur’an

22 Desember 2020
Lima Makanan Herbal Membantu Mengobati Cikungunya

Lima Makanan Herbal Membantu Mengobati Cikungunya

19 September 2018
Kehidupan Muslim Timor Leste

Kehidupan Muslim Timor Leste

15 Maret 2020
foto: kompas.com

Merdeka Belajar: Konsep dan Implementasi di Era Digital

29 Februari 2020
Foto: kesatu.co

HNW Pinta Menag Realisasikan Bantuan Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama di Luar Negeri

19 Januari 2021
WHO: Kematian Akibat Covid-19 Tembus Dua Juta Jiwa

WHO: Kematian Akibat Covid-19 Tembus Dua Juta Jiwa

19 Januari 2021
Pesantren AFKN Bekasi Terapkan Terapi Imunitas Tubuh ala Raja Papua

Pesantren AFKN Bekasi Terapkan Terapi Imunitas Tubuh ala Raja Papua

19 Januari 2021
Jerman Berlakukan Pembatasan Ketat Hingga 10 Januari 2021

Kanselir Jerman Setujui Perpanjangan Masa Penguncian

19 Januari 2021

Banjir Bandang Cisarua Puncak Bogor, 900 Jiwa Terdampak

19 Januari 2021
India Mulai Ekspor Vaksin Covid-19

India Mulai Ekspor Vaksin Covid-19

19 Januari 2021
Gontornews

Kantor:
Jalan Raya RS Fatmawati Jl. Madrasah Taman Sejahtera No.1A RT.06 RW.03 (Area Masjid Jami' Al-Munir) Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan
Telp: 021-29124801
021-29124802
Email:
sirkulasi@gontornews.com
iklan@gontornews.com
penjualan@gontornews.com

Cari

No Result
View All Result

Tentang Kami

  • Profil
  • Redaksi & Manajemen
  • Info Iklan
  • Panduan Kebijakan Media
  • Berlangganan Majalah
  • Komplain Majalah

© 2018 gontornews.com. All Rights Reserved

  • Home
  • GN
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Cahaya
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
    • Wali Santri
No Result
View All Result

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com