Berlin, Gontornews — Pengungsi Suriah di Jerman tidak sabar untuk memberikan suaranya dalam pemilihan kanselir Jerman yang baru. Kanselir Jerman, Angela Merkel, bersiap untuk mundur dari jabatannya setelah 16 tahun memimpin negara dengan ekonomi terkuat di Jerman tersebut.
Keputusan mudur Merkel yang membuka pintu bagi ratusan ribu pengungsi Suriah pada tahun 2015 menjadi isu yang menentukan pemilihan federal pada 2017 silam. Enam tahun kemudian, banyak pengungsi Suriah yang menantikan momen pemilihan kanselir Jerman tersebut yang rencananya akan diselenggarakan pada Ahad (26/9/2021) mendatang.
“Saya sangat bersemangan untuk mengambil bagian dalam pemilihan. Untuk pertama kalinya dalam hidup, saya tahu bahwa suara saya sangat berarti,” ungkap pengungsi Suriah bernama Hutaf Qassas kepada Reuters.
Sejak mengungsi pada tahun 2015, Qassas, kini, telah menjelma menjadi seorang manajer di sebuah biro penyalur tenaga kerja dan bahasa bagi para pengungsi. Qassas dan sebagian besar pengungsi Suriah merupakan pengagum Merkel dan tetap akan mendukung partai CDU yang dipimpin Merkel.
“Secara pribadi, saya sangat menyukai kepribadian Ibu Merkel berikut dengan perannya sebagai politisi dan sebagainya. Namun, cara CDU menangani pengungsi dan krisisnya telah berubah. inilah yang membuat saya kesal,” sambung Qassas.
Berbeda dengan Qassas, Dima Farah, yang bekerja di sekolah dasar Berlin, mengatakan bahwa ia mempertimbangkan pilihannya dari sisi kebijakan dan bukan kepribadian.
“Saya tertarik dengna rencana yang mereka miliki dan apa yang akan mereka lakukan. Saya tidak tertarik dengan kandidat individu. Hal utama yang ingin saya ketahui adalah apa yang akan mereka lakukan untuk Jerman dan bagaimana cara mereka membawa Jerman terus bergerak maju dan mengembangkan negara lebih jauh dan hal-hal semacamnya,” jelas Farah.
Berbeda dengan pengungsi Suriah yang condong memilih Merkel, pengungsi asal Eropa Selatan dan Turki cenderung memilih partai Sosial Demokrat yang berhaluan kiri. Namun, mereka melihat bahwa persaingannya dengan partai CDU sangat ketat jelang pemilihan hari Ahad mendatang. [Mohamad Deny Irawan]