Vilnius, Gontornews — Perdana Menteri Estonia, Juri Ratas, mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya. Jurubicara Perdana Menteri mengonfirmasi pengunduran diri Ratas terkait dengan penetapan kasus proyek pengembangan properti di ibukota Estonia, Tallinn.
Ratas pergi menghadap Presiden Estonia, Rabu, untuk menyampaikan pengunduran dirinya. Kantor berita BNS mengutip Jurubicara Liisi Poll menjelaskan, presiden akan memiliki tugas untuk mengusulkan Perdana Menteri baru kepada parlemen.
BNS juga menjelaskan bahwa pihak kepolisian Estonia telah menetapkan Ratas sebagai tersangka pada Selasa (12/1/2021). Kini, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan atas tindakan kriminal terkait pembiayaan proyek pengembangan properti di Tallinn.
“Meskipun pasti ada cara lain untuk melakukannya, hanya satu dari mereka yang tampak benar,” kata Ratas menyangkal tuduhan tersebut kepada BNS.
Ia, sambung Reuters, mengambil keputusan untuk mundur dari jabatannya setelah pertemuan dengan partai pengusungnya, Selasa, untuk membahas dakwaan yang ia hadapi. Kabarnya, pertemuan tersebut berlangsung hingga Rabu dini hari waktu Estonia.
Ratas terpilih sebagai Perdana Menteri sejak akhir 2016. Namun, partai pengusungnya kalah dalam pemilihan umum tahun 2019. Saat ini, Partai Reformasi yang berhaluan kanan muncul sebagai partai terbesar di Estonia.
Meski kalah, Ratas dan partainya membloki kemenangan partai Reformasi dan mengambil alih kekuasaan untuk membentuk koalisi pemerintahan dengan partai Center, partai Tanah Air, dan EKRE. Ketiganya pun berhasil membentuk koalisi solid serta menguasai suara mayoritas di parlemen.
Pemilihan Umum Estonia selanjutnya akan berlangsung pada bulan Maret 2023 mendatang. [Mohamad Deny Irawan]