Amman, Gontornews — Menteri Luar Negeri Mesir Samih Syukri mendapat kecaman atas kunjungan dan pertemuannya dengan para pejabat Yahudi di Kota al-Quds beberapa waktu lalu.
Serikat Profesi Yordania dalam pernyataan yang dirilis Senin (11/7) mengatakan, “Kunjungan Menteri (Syukri) yang pertama kalinya sejak lebih dari 10 tahun ini membuat syok masyarakat Yordania dan Arab, khususnya di tengah-tengah kejahatan yang dilakukan penjajah Zionis terhadap rakyat Palestina dan berlanjutnya pembangunan permukiman-permukiman Yahudi dan di tengah-tengah penyerbuan berulang-ulang ke Masjid al-Aqsha.â€
Serikat Profesi Yordania menilai, kunjungan Menlu Mesir ke al-Quds ditemani Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bisa menjadi preseden buruk karena secara tak langsung memberi pengakuan secara implisit bahwa al-Quds adalah ibukota negara Israel, demikian laporan Pusat Informasi Palestina.
Lebih lanjut, Serikat Profesi Yordania menegaskan bahwa sikap bangsa Arab sudah jelas menolak normalisasi hubungan dengan Israel dan tetap mendukung perjuangan rakyat Palestina. Pihaknya tidak bisa menerima sikap yang mengabaikan sebutir pun tanah historis Palestina yang dikuasai Israel.
Selain itu, mereka juga meminta Pemerintah Mesir kembali kepada sikapnya yang dulu, agar tetap membela isu-isu Arab dan utamanya adalah isu Palestina. Perubahan sikap Mesir saat ini dinilai akan memelihara arogansi Israel yang mengorbankan rakyat Palestina.
Seperti dilaporkan Ma’an News, sejumlah buldoser tentara Israel menyerang perbatasan selatan dan utara Jalur Gaza pada Rabu (13/7) waktu setempat. Saksi mata melaporkan buldoser Israel melintasi garis perbatasan dekat Kota Khuzaa, Timur Khan Younis.
Sementara itu, empat buldoser Israel yang datang dari pangkalan militer Israel, Zikim, dilaporkan menyerbu Kota Beit Lahiya di utara Jalur Gaza. [Ahmad Muhajir/Rus]