Jakarta, Gontornews — Dalam rangka mempersiapkan pendirian program studi S3 ekonomi Islam, tim Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor yang terdiri dari Kaprodi Doktor Aqidah dan Filsafat Islam, Kaprodi Magister Hukum Ekonomi Syariah, Ketua Ikatan Keluarga Alumni UNIDA Gontor, dosen Fakultas Ekonomi Manajemen UNIDA Gontor dan Pimpinan Majalah Gontor bersilaturahmi ke Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Tepatnya setelah dari FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pimpinan UNIDA Gontor: Assoc. Prof. Dr. Setiawan bin Lahuri, M.A. Assoc. Prof. Dr. Jarman Arroisi, MA, Assoc. Prof. Dr. Yoyok Suyoto Arief, M.Si, Assoc. Prof. Dr. Syamsuri M.Si,. Assoc. Prof. Dr. Ridho Zarkasyi, MM dan Ust M. Akrimul Hakim menuju Gedung Rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Jl. Ir H. Juanda No.95, Ciputat, Kec. Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan, Banten untuk bertemu Rektor UIN Jakarta.
Tak lama menunggu, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D. dan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Prof. Dr. Imam Subchi, M.A. satu persatu datang untuk menemui dan menyambut rombongan UNIDA Gontor di ruang kerja Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam sambutannya Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D menjelaskan, selain dirinya dua dari empat Wakil Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat ini yaitu Wakil Rektor II (Administrasi Umum) Prof. Dr. Imam Subchi dan Wakil Rektor IV (Kerjasama) Din Wahid, Ph.D juga alumni Gontor.
“Terima kasih, sudah datang di sini. Inilah UIN Jakarta. Kami baru setahun mengabdi dan lumayan tanggung jawabnya dari A-Z harus kita urus. Tapi kita tertantang, karena ini harus kita buktikan. Sebagaimana wasiat atau amanat Kiai Gontor, alumni Gontor harus mampu menunjukkan dedikasi, dimana saja harus selalu mewarnai. Sekali lagi terima kasih tentu kita senang dan silakan apa yang bisa dikerjasamakan. Komunikasikan teknisnya, strateginya, karena ada beberapa strategi untuk pengajuan. Syarat pengajuan yang saya tahu, ada istilahnya peminjaman atau pendampingan atau apa.”imbuhnya.
Sementara itu Wakil Rektor II UNIDA Gontor Assoc. Prof. Dr. Setiawan bin Lahuri, M.A menyampaikan terima kasihnya sekaligus memperkenalkan rombongan UNIDA Gontor dan menyampaikan tujuan kedatangannya ke UIN Jakarta. “Pertama, terima kasih karena kami diterima dengan baik. Terima kasih atas kesediaan waktunya. Kedua, kami mendapatkan amanah dari Rektor UNIDA Gontor untuk mendirikan S3. Targetnya tahun 2025 bisa terwujud. Mau ekonomi Islam, mau ekonomi syariah, mau perbankan syariah. Beliau berpesan pokoknya apa pun namanya yang penting S3,” bebernya.
“Kami perlu belajar, perlu sharing dengan kawan-kawan. Kemarin kami ke UIN Yogyakarta, UII Yogyakarta dan pagi tadi ke FEB UIN Jakarta bertemu Dekan Prof. Ibnu Qizam. Intinya ada beberapa hal yang perlu dikaji. Karena, kami sudah migrasi total dari Kemenag ke Kemendikbud termasuk SK pendirian UNIDA 2014 dari Kemendikbud. Sepuluh Prodi di ISID (sebelum UNIDA) semuanya sudah migrasi ke Kemendikbud. Karena dianggap SK Universitasnya diterbitkan oleh Kemendikbud kami pun disarankan untuk mengajukan sertifikasi melalui Kemendikbud dan lancar.”
Lanjut Dr Setiawan menjelaskan, sejak saat itu sertifikasi dosen dan pengangajuan jabatan fungsional dosen melalui Kemendikbud. “Alhamdulillah, kami sudah memiliki 20 Lektor Kepala yang semuanya ini dari Kemendikbud termasuk SK GB-nya Prof. Hamid Fahmi Zarkasyi. Saat ini GB di UNIDA baru dua yang secara riil. Kami diminta untuk mengkaji kemungkinan pendirian S3 Ekonomi Islam. Oleh karena itu kami belajar supaya tahu pengajuannya ke mana, namanya apa, kurikulumnya apa, dan sebagainya sehingga kami datang ke UIN,” imbuhnya.
Menurut Kaprodi Magister Hukum Ekonomi Syariah UNIDA Gontor, Assoc. Prof. Dr. Syamsuri M.Si,. kalau melihat dari kacamata pengembangan keilmuan dari Jakarta tentu lebih luas daripada melihatnya dari Ponorogo. Karenanya UNIDA Gontor membutuhkan beberapa dukungan dan bantuan dari Rektor UIN Jakarta untuk merealisasikan cita-cita Rektor UNIDA Gontor supaya tidak bertepuk sebelah tangan.
“Beberapa persyaratan untuk pendirian S3 itu kan harus ada Profesor minimal dua. UNIDA sendiri profesornya sudah ada dua, dan banyak yang sudah lektor kepala. Namun tidak ada yang serumpun keilmuan dengan ekonomi. Sharing bersama tim yang ada di FEB UIN Jakarta sangat menarik. Jika diizinkan mungkin nanti bisa ditindaklanjuti untuk membimbing kami,” pintanya.
Diskusi pun berlangsung hangat hingga tak terasa satu jam lebih berlalu. Rencana program yang akan dilakukan di kemudian hari pun dibahas dalam diskusi ini. Selanjutnya acara diakhiri dengan foto bersama []