Stockholm, Gontornews — Seorang Muslim berkebangsaan Suriah, Ahmet Allus, mengurungkan niatnya untuk membakar Taurat dan Alkitab di depan kedutaan besar Israel di Stockholm Swedia. Meskipun mendapatkan izin dari otoritas keamanan setempat, Allus menyadari bahwa tidak ada kitab suci yang boleh dibakar.
βSaya seorang Muslim. Saya tidak bisa membakar kitab suci agama lain,β kata Ahmet Allus kepada Anadolu.
Upaya pembakaran Taurat dan Alkitab oleh Ahmed Allus merupakan respons dari aksi pembakaran Al-Qurβan yang dilakukan oleh Salwan Momika beberapa waktu lalu. Allus pun menyadari bahwa ada perbedaan prinsip antara kebebasan berekspresi serta upaya penghinaan terhadap kelompok etnis.
βMembakar Al-Qurβan dan buku-buku agama lainnya harus dianggap sebagai kejahatan rasial. Saya mendapatkan izin dari pihak kepolisian untuk membakar Taurat dan Alkitab untuk menarik perhatian ini. Tetapi, saya sama sekali tidak berniat untuk membakar kitab agama mana pun,β sambungnya.
Bulan lalu, seseorang berkebangsaan Irak bernama Salwan Momika membakar Al-Qurβan di halaman Masjid Raya Stockholm di Swedia. Seperti halnya Ahmet, Momika mendapatkan izin dari pihak kepolisian untuk melakukan kejahatan rasial tersebut.
Tindakan provokatif yang dilaksanakan tepat pada hari raya Idul Adha tersebut mendorong kecaman dari seluruh dunia terutama negara-negara Muslim. Beberapa negara yang mengecam tindakan tersebut yaitu Turki, Yordania, Palestina, Arab Saudi, Maroko, Irak, Iran, Pakistan, Senegal, Maroko, Indonesia hingga Mauritania.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom menegaskan aksi tersebut dapat mengubah citra baik negara di mata dunia. Karenanya, Billstrom menyebut pemerintah sedang berjuang untuk menyelamatkan reputasinya pasca insiden islamofobia tersebut.
βCitra baik Swedia akan berubah dalam jangka panjang jika terus melakukan aksi Islamofobia. Sulit untuk memprediksi konsekuensinya, terutama, saat ratifikasi kenanggotaan NATO Swedia sedang berjalan. Sektor pertahanan juga penting,β kata Billstrom tidak lama setelah Turki keberatan tentang ratifikasi keanggotaan NATO untuk Swedia.
βPemerintah Swedia memahami bahwa tindakan islamofobia oleh seseorang demonstran di negara itu dapat menyinggung umat Islam. Kami mengutuk keras tindakan ini yang tidak mencerminkan pandangan pemerintah Swedia dengan cara apa pun,β sambungnya sebagaimana dilansir Anadolu. [Mohamad Deny Irawan]