Jakarta, Gontornews – Produk olahan hasil laut Indonesia berhasil meraup USD 3,74 juta (setara Rp 49,4 miliar) dalam pameran the 3rd China International Aquatic Products Exposition (CIAPE) pada 18-20 Juni 2016 di Zhanjiang International Conference and Exhibition Center, Guangdong, Cina.
“Kontrak dagang diperkirakan mencapai nilai USD 3,74 juta untuk produk udang dan ikan beku. Nilai tersebut kemungkinan akan bertambah karena banyak permintaan yang harus segera ditindaklanjuti,†ujar Plt Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Tjahya Widayanti di Jakarta, dalam rilisnya Jumat (24/6).
Paviliun Indonesia pada CIAPE 2016 dibangun dengan desain khusus bertemakan Trade with
Remarkable Indonesia di lahan seluas 288 m2 yang difasilitasi oleh pemerintah daerah Zhanjiang.
Paviliun Indonesia menampilkan 11 perusahaan seafood dan rumput laut, antara lain PT Medan Tropical Canning, PT Inti Luhur Fuja Abadi, PT Madsumaya Indo Seafood, PT Nusantara Alam Bahari, PT Samudra Kencana Mina, PT Bumi Menara Internusa, PT Madu Manis Makmur, PT
Indoboga Jaya Makmur, PT Cahaya Bahari Belitung, PT SK Foods Indonesia, dan CV Bintang Mandiri Waskito.
Sementara itu, menurut Atase Perdagangan RI di Beijing Dandy Satria Iswara, masyarakat Negeri Tirai Bambu sangat gemar mengonsumsi udang dan ikan.
Hampir setiap restoran dan rumah makan menyediakan menu produk hasil laut dan perikanan seperti ikan, udang, cumi, lobster, kepiting, kerang, hingga gurita.
“Bertambahnya penduduk dan meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat Cina juga merupakan peluang yang tidak boleh terlewat begitu saja,†tegas Dandy.
Cina merupakan mitra dagang utama Indonesia dengan total perdagangan nonmigas mencapai USD 42,48 miliar pada 2015. Pada periode yang sama, ekspor nonmigas Indonesia ke Cina sebesar USD 13,26 miliar.
Adapun produk-produk ekspor nonmigas terbesar Indonesia ke Cina yaitu palm oil, chemical woodpulp, lignite, coal, palm kernel, dan copper.
Pada periode 2011-2015, ekspor produk perikanan Indonesia ke Cina terus meningkat, dari USD
83,47 juta menjadi USD 119,31 juta dengan tren positif sebesar 9,17 persen. “Nilai ekspor ini relatif
kecil dibandingkan potensi yang dimiliki Indonesia.
Ekspor produk hasil laut dan perikanan
Indonesia harus dapat lebih ditingkatkan lagi dengan memperkenalkan keunggulan kita melalui kegiatan promosi berkesinambungan di Cina,†tandas Tjahya. [Muhammad Khaerul Muttaqien/Rus]