Jember, Gontornews — Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Jember telah menghasilkan klon baru tanaman kakao unggul. Namanya alias  yang disebut Monasa dan Hanasa. Klon ini diklaim memiliki produktivitas dua kali lipat dibandingkan dengan tanaman induknya, berkadar lemak tinggi dan tahan penyakit.
Menurut Sudarsianto, pemulia kopi dan kakao dari Puslit Koka Jember, klon baru tersebut merupakan hasil kultur jaringan dan pemulian kakao Sulawesi 1. Kakao super ini hasil persilangan klon KEE-2 dan NTSH 858 yang berasal dari kakao Sulawesi 1 dan kakao lokal Jember yang banyak perakarannya.
Peluncuran kakao (Theobroma Cacao L) unggulan ini dilakukan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Natsir di Pusli Koka minggu (22/5) kemarin, di sela acara peresmian Puslit Koka sebagai Coffe and Cocoa Science Technopark.
Sudarsianto berharap, pengembangan kopi dan kakao super dilakukan untuk mencapai pertumbuhan dan masa berbuah yang lebih cepat dalam jumlah banyak. Hadirnya klon baru kakao unggul ini dapat memangkas biaya pupuk karena sifatnya yang kuat, tahan kering dan anti hama.
Sistem perakaran yang banyak membuat klon ini tahan kondisi kering dan bisa menjadi tanaman penahan longsor jika ditanam di lereng perbukitan atau gunung. Kakao ini mampu berbuah sepanjang tahun.
“Selain itu, buah dan bijinya memiliki kandungan lemak dan bercitarasa enak,†ucap Sudarsianto.
Sebagai perbandingan, kadar lemak klon Monasa mencapai 57 persen. Monasa juga dapat menghasilkan buah hingga 4,8 ton per hektar. Sedangkan Hanasa 3,2 ton per hektar. Hasil ini melebihi kakao Sulawesi 1 yang hanya dapat menghasilkan 2,2 ton per hektar.[Dedi Junaedi]