Atalanta, Gontornews -– Laporan dari Centers for Disease and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa 1 dari 14 wanita hamil di Amerika Serikat adalah perokok. Amerika Serikat saat ini sedang gencar mengkampanyekan bahaya rokok bagi wanita hamil.
Patrick Drake, dari Pusat Statistik Kesehatan Nasional CDC melaporkan bahwa wanita hamil yang merokok di Amerika Serikat rata-rata berusia dai antara 20-24 tahun. Sebaliknya, wanita berpendidikan cenderung untuk tidak merokok selama kehamilan.
CDC, sebagaimana dilansir laman Tech Times, juga melaporkan bahwa hampir di semua negara bagian di Amerika Serikat, populasi wanita hamil yang merokok meningkat drastis. CDC menyebut West Virginia sebagai negara bagian dengan populasi perokok dari wanita hamil tertinggi di Amerika Serikat. Berturut-turut setelahnya, Montana, Vermont, Kentucky dan Missouri yang berada di atas angka 15%.
Kampanye ini dilakukan karena merokok sangat berbahaya bagi wanita hamil. Rokok, bagi wanita hamil, menyebabkan keguguran pada janin. Rokok bagi wanita hamil juga dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi seperti sumbing di langit-langit mulut dan bibir sumbing.
Tidak hanya itu, rokok dapat menimbulkan masalah pada plasenta yang berfungsi sebagai sumber makanan janin dan oksigen selama bayi berada dalam rahim. Plasenta yang memisahkan diri, akibat rokok, dari janin dapat menyebabkan pendarahan dan membahayakan bagi ibu dan anak.
“Rokok mengancam kesehatan wanita dan janin yang berada di dalam rahim. Pembinaan dan ajakan kepada perokok dari kalangan ibu hamil secara intensif sangat dibutuhkan,” kata Patricia Folan dari Pusat pengendalian tembakau, di Northwell Healt di New York. [Mohamad Deny Irawan]