Ankara, Gontornews — Pemerintahan Rusia memutuskan untuk bergabung bersama Turki dalam upaya penyelidikan atas penembakan terhadap Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey Karlov beberapa hari lalu.
Rusia mengirimkan setidaknya 18 orang peneliti yang bertugas untuk menyelidiki motif pembunuhan terhadap Dubesnya tersebut. Nantinya 18 orang tersebut akan membentuk suatu team dan melakukan penyelidikan bekerjasama dengan pemerintahan setempat.
Seperti yang disampaikan Juru Bicara Rusia Dmitry Peskov mengatakan, Turki telah memperbolehkan Rusia untuk bergabung dalam penyelidikan atas penembakan yang dilakukan oknum polisi Turki di Ankara.
“Itu sudah disepakati oleh Presiden melalui saluran telepon,” ujarnya seperti yang dilansir Aljazeera.
Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayep Erdogan berharap, kerjasama dalam penyelidikan kasus tewasnya Karlov menjadi langkah dalam menjaga hubungan diplomatik negaranya dengan Rusia. Ia juga mengatakan, Turki dan Rusia akan tetap menjalin hubungan baik dalam segala hal termasuk soal tragedi kemanusian yang terjadi di Suriah.
“Kedua negara akan membuka jalan bagi perjanjian regional yang komprehensif tentang isu-isu yang berbeda, terutama pada masalah Suriah,” jelasnya.[Devi Lusiana]