Banyak hobi yang dapat disulap menghasilkan rupiah. Salah satunya Anita Rahma Efendi yang hobinya merancang dekorasi. Dari hobinya itu, perempuan asal Madiun, Jawa Timur, itu dapat meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah.
Sejak menimba ilmu di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri, perempuan kelahiran Madiun 36 tahun silam itu, mendapatkan banyak sekali pelajaran, terlebih dalam mendekor ruangan pada saat ada kegiatan seperti muhadharah maupun perlombaan-perlombaan yang berkaitan dengan menghias ruangan.
“Awalnya hobi saja, dulu waktu di Pondok senang mendekor ruangan. Lalu aku izin ke suami dan suami mendukung penuh untuk mulai usaha dekorasi,” jelas alumni Gontor Putri 2005 itu.
Anita mulai menjalani usahanya pada tahun 2014, ketika adik iparnya akan menggelar acara resepsi pernikahan. Saat itu, sang adik memiliki modal Rp 10 juta untuk dekorasi acara pernikahannya. Pada saat itu, harga dekor sudah sangat melambung. Dengan anggaran 10 juta rupiah, kemungkinan akan mendapatkan dekorasi yang biasa saja. “Aku bilang ke suami, ‘Bi, sepertinya aku bisa dekor acara adik.’ Suami memberi izin dan kepercayaan buat aku menyiapkan semuanya,” ucap ibu tiga anak itu.
Anita kemudian membelanjakan modal itu untuk membeli perlengkapan dekorasi, seperti sofa, bunga, vas bunga, meja, bangku dan berbagai kebutuhan lainnya. Ia lalu mulai mendekorasi tempat yang akan digunakan adiknya untuk resepsi pernikahan. “Hasilnya Alhamdulillah tidak mengecewakan, bahkan hingga hari ini usaha yang awalnya iseng-iseng masih tetap berjalan,” kata Anita.
Anita juga mengaku, usahanya yang dimulai kurang dari 10 tahun itu, bukan hanya karena hobi namun juga lantaran senang dengan acara pernikahan. Dalam acara resepsi pernikahan, lanjut Anita, ada kebahagiaan dua insan yang akan menjalani kehidupan bersama dalam naungan rumah tangga. “Aku senang melihat mereka di pelaminan, mereka bahagia,” ujarnya.
Selain sibuk mengurus usaha dekorasi dengan bendera “Arra Decoration”, Anita juga sibut mengajar di sebuah sekolah Islam di dekat rumahnya. Meski lelah, namun ia menjalani semua kesibukannya itu dengan senang agar hasilnya optimal.
Anita juga memiliki usaha Haji & Umrah, minimarket, serta resto dan jajanan ala Korea. Semuanya ia serahkan tanggung jawabnya kepada saudara-saudaranya. “Karena di Pondok sudah terbiasa bergerak, kalau diam itu malah tidak betah,” akunya bersemangat.
Akan tetapi, setiap usaha memiliki pengalaman masing-masing. Ada pengalaman baik, ada pengalaman buruk. Di antara pengalaman kurang baik yaitu ketika ia harus kehilangan beberapa properti dekor, entah karena hilang ataupun rusak. Akan tetapi hal itu ia maklumi sebagai bagian dari risiko dalam menjalankan usaha. Karena itu ia tidak ambil pusing. Anita yakin, jika ikhlas maka Allah akan menggantinya dengan barang yang sama atau yang lebih baik.
Pengalaman Hidup di Pondok
Bagi Anita, pengalaman dan pelajaran hidup yang ia dapatkan selama menimba ilmu di Pondok Modern Gontor merupakan hal yang sangat berharga dalam kehidupannya saat ini. Sejak memutuskan untuk memulai usaha, dari usaha minimarket hingga usahanya sekarang ini, semua tidak terlepas dari pengalaman dan pelajaran hidup yang ia peroleh dari Pondok.
“Untuk ilmu pengetahuan, atau ilmu lainnya, mungkin semua sekolah atau pondok pasti punya, tapi ilmu hidup yang diberikan Gontor tidak semuanya punya,” ungkap Anita.
Terakhir, Anita memberikan motivasi kepada siapa saja yang ingin memulai usaha, khususnya anak-anak muda. Di antaranya, jika sudah memiliki impian untuk memulai sebuah usaha, maka segera dimulai, karena masalah orang-orang yang memiliki impian namun tidak terealisasikan lantaran tidak mau memulai atau takut memulai.
“Aku tidak pernah punya modal banyak, untuk jajanan Korea modalnya hanya sejuta (rupiah). Jadi jangan takut akan ini itu, mulai saja dulu,” sarannya.[] Devi Lusianawati