Ankara, Gontornews — Upaya pembersihan militer dari anasir pendukung kudeta terus berlanjut. Sedikitnya 103 perwira tinggi militer Turki telah ditahan dan diinterogasi terkait keterlibatannya dalam upaya makar tanggal 15 Juli.
Kantor Berita Anadolu Agency melaporkan, Senin (18/7) sore ada 41 jenderal, marsekal, dan laksamana teah ditahan di penjara untuk menunggu proses peradilan. Antara lain mantan Kepala Staf AU Jenderal Akın Öztürk yang duga kuat seebagai biang keladi pemberontakan; Komandan Army II, Jenderal Adem Huduti, dan Komandan Malatya Garrison, Mayjen. Avni Angun.
Sebagai bagian dari operasi pemulihan pasca kudeta gagal, tim polisi telah memasuki Akademi Angkatan Udara di kawasan Havalimanı, Distrik Bakirkoy, Istanbul, 18 Juli. Di sini, Tim menahan empat tentara, termasuk seorang kolonel.
Menurut sumber keamanan, sekitar 25 jenderal dan perwira telah mengadakan pertemuan rahasia di kampus AU. Serta mengambil rekaman jejk kamera pengintai (CCTV) dan hardisk komputer. Sebuah ponsel milik Komandan Akademi AU, Mayjen. Fethi Alpay, dilaporkan ditemukan di tong sampah.
Setelah Alpay ditahan, tenaga teknis tambahan dikirim ke akademi untuk mengamankan pesawat dan helikopter yang terletak di lapangan sekolah untuk mencegah penggunaan yang tidak sah. Sumber juga mengatakan beberapa senjata pentinh telah diamankan dari depot amunisi akademi.
Polisi dan jaksa juga memprakarsai pemeriksaan di Pangkalan AU Incirlik di provinsi selatan Adana, tempat kunci dimana pasukan koalisi pimpinan AS bermarkas dan menjadi pusat operasi pengejaran ISIS di Suriah.
Sebelumnya Komandan Pangkalan UI Incirlik, Brig Jenderal Bekir Ercan, juga telah ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam upaya kudeta. Pada hari kudeta ditahui banyak pesawat militer terbang dan menyerang masa anti kudeta.[Dedi Junaedi]