Jakarta, Gontornews—Komunitas Muslim di Sevilla, Spanyol, berencana membangun Masjid Raya yang nantinya menjadi pusat kegiatan syiar Islam serta Islamic Center di Eropa.
Pembangunan masjid tersebut direcanakan dimulai tahun 2017. Namun komunitas Muslim di Spanyol masih terkendala biaya sehingga mengharapkan dana dari para Kepala Negara/Pemerintahan negara-negara Islam seperti Indonesia untuk merealisasikan pembangunan masjid tersebut.
Hal ini mengemuka pada pertemuan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Delegasi Komunitas Muslim di Spanyol yang terdiri dari Ketua Komunitas Islam Spanyol Malik Abderrahman Ruiz, Wakil Ketua Yayasan Masjid Raya Sevilla Luis Ibrahim Hernandez Martinez beserta pengurus Komunitas Muslim Andalusia Muhsin Sierra dan Imam Masjid Granada Bashir Castineira, di Kantor Wakil Presiden Jakarta belum lama ini.
Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut juga membahas beberapa hal seperti syiar Islam di Eropa, isu terorisme dan radikalisme, serta dakwah moderat sebagai gerakan Islam rahmatan lil alamin.
“Ini bukan hanya pembangunan sebuah masjid untuk komunitas Islam di Sevilla, namun juga fungsi dari Islamic Cultural Center sebagai tempat bertukar informasi bagi masyarakat Muslim dan non-Muslim di sekitarnya,†ujar Martinez.
Lebih lanjut, Martinez memaparkan bahwa sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Katholik, hadirnya Islam di tengah masyarakat Spanyol diharapkan dapat memberi warna lain di kalangan komunitas Muslim di Spanyol khususnya dan Eropa pada umumnya.
“Mengatakan bahwa Islam itu bukan teroris tidaklah cukup, tetapi kita harus juga menunjukkan pada publik dengan contoh perilaku, sikap dan pelayanan,“ ungkapnya.
Hal ini juga untuk segera mewujudkan “landmark-landmark†Islam sebagai bentuk nyata peradaban Islam modern di Eropa.
Saat ini terdapat tujuh masjid di Spanyol, enam di antaranya milik dan dikelola oleh Kerajaan Saudi.
Mayoritas masjid di Eropa dibangun oleh donator dari Saudi Arabia, Qatar dan UEA. Hampir semua masjid tersebut dipimpin oleh negara donor tersebut. Hal ini menurut Martinez bisa menghambat warga lokal mengenali Islam.
“Hal ini tentulah bukan potret yang baik bagi masyarakat lokal dalam hal pengetahuan tentang Islam,†ujarnya.
Wapres Jusuf Kalla menyambut baik ide dan kerja keras dari Komunitas Muslim di Spanyol, sebagai kelompok minoritas yang tetap memperjuangkan kebutuhan pokoknya yaitu rumah ibadah.
Sebagai minoritas, ujar JK, komunitas Muslim di Spanyol harus tetap menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lain, tidak hanya di Spanyol, namun juga di regional Eropa.
“Melalui hubungan itu, kita harus bisa menjelaskan pada dunia bahwa Islam bukanlah agama yang radikal atau teroris,†terangnya.
Untuk diketahui, sejak abad ke-13 Sevilla merupakan ibukota Provinsi Andalusia di Spanyol bagian selatan.
Sevilla adalah salah satu kota terbesar ke-4 di Spanyol, dengan total penduduk mencapai 703,021 jiwa pada tahun 2011.
Sebelum itu, yakni pada abad ke-6-13, Ibukota Andalusia adalah Cordoba. Pada masa itu, Sevilla merupakan pusat peradaban Islam, dan hingga kini mayoritas masyarakat Muslim Spanyol berada di Andalusia.
Kota ini dikenal menyimpan bukti-bukti kejayaan Islam, namun belum pernah memiliki sebuah Mesjid Raya. Oleh karena itu, organisasi Komunitas Islam Spanyol yang pada 2003 telah membangun Masjid Raya Granada, pada 2005 membentuk Yayasan Masjid Sevilla untuk membangun Masjid Raya Sevilla. [Ahmad Muhajir/Rus]