Jenewa, Gontornews — Pimpinan badan kesehatan dunia, Kamis (06/04/2023), mendesak Cina agar membagikan informasi tentang asal-usul Covid-19. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa tanpa informasi asal-usul, hipotesis tentang Covid-19 akan simpang siur.
“Tanpa akses penuh ke informasi yang dimiliki Cina, Anda tidak akan dapat mengatakan ini atau itu,” kata Tedros sebagaimana dilansir Reuters.
“Semua hipotesis ada di atas meja. Itulah posisi WHO dan itulah alasan di balik upaya kami meminta Cina untuk bekerjasama dalam hal ini,” sambungnya.
“Jika mereka melakukan itu, maka kita akan tahu apa yang terjadi sejak awal,” ucap Tedros.
Virus Covid-19 pertama kali muncul di kota Wuhan Cina pada Desember 2019. Banyak pihak mencurigai bahwa asal-usul virus Covid-19 berasal dari sebuah pasar hewan di Wuhan sebelum akhirnya menyebar ke seluruh dunia dan membunuh hampir 7 juta orang hingga saat ini.
Pada awal pandemi, banyak informasi seputar hipotesis asal-muasal Covid-19 termasuk keterkaitan anjing rakun dalam penyebaran virus sebelum menulari manusia. Ada pula hipotesis yang mengatakan bahwa virus ini berasal dari virus korona yang terdapat pada kelelawar.
Pemimpin teknis Covid-19 WHO, Maria van Kerkhove, mengatakan Cina menawarkan beberapa petunjuk mengenai asal-usul virus tanpa memberikan jawaban yang jelas. Saat ini, lanjut van Kerkhove, WHO sedang bekerja dengan sejumlah ilmuwan untuk mencari tahu lebih banyak tentang kasus Covid-19 pada periode awal.
Dia menambahkan, WHO belum mengetahui seputar beberapa penelitian yang telah dilakukan di Cina.
Selain ke Cina, WHO juga meminta data asli dari Amerika Serikat yang mendukung penelitian terbaru dari Departemen Energi Amerika Serikat seputar isu kebocoran laboratorium di Cina yang disebut-sebut menyebabkan pandemi Covid-19. [Mohamad Deny Irawan]