Jenewa, Gontornews — Panel ahli Badan Kesehatan Dunia, WHO, Selasa (2/3/2021), memastikan bahwa obat hidroxychloroquine tidak memiliki efek bagi pasien Covid-19. Penggunaan obat malaria tersebut menyeruak setelah mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, merekomendasikannya sebagai obat Covid-19.
Namun, panel ahli WHO mengatakan obat anti-inflamasi seperti Hydroxychloroquine tidak boleh digunakan untuk perang melawan pandemi.
“Rekomendasi kuat,” kata panel ahli dalam penelitian yang dilansir jurnal medis Inggris, BMJ, yang dilansir Reuters.
Para peneliti melakukan enam uji coba terkontrol yang melibatkan 6.000 pasien terpapar maupun tidak terpapar Covid-19.
Penggunaan Hydroxychloroquine bermula saat Trump mengatakan bahwa obat tersebut adalah pengubah permainan dalam pandemi pada bulan Maret 2021. Ia bahkan tetap mengonsumsi obat tersebut walaupun regulator obat-obatan Amerika Serikat mengatakan bahwa kemanjuran dan keamanan obat tersebut tidak terbukti.
“(Panel Ahli WHO) menilai bahwa hampir semua orang tidak menganggap obat ini bermanfaat,” ujarnya.
“Panel menganggap bahwa obat ini tidak lagi menjadi prioritas penelitian dan sumber daya harus lebih berorientasi untuk mengevaluasi obat lain yang lebih menjanjikan untuk mencegah Covid-19,” kata penelitian tersebut.
Selain mengklarifikasi tidak efektifnya hydroxychloroquine, panel ahli WHO juga mengeluarkan rekomendasi tentang obat-obatan potensial untuk pasien Covid-19. Pedoman tesebut dirancang untuk membantu para dokter dan penyedia layanan kesehatan dalam mengelola penyakit pernafasan serta membantu kondisi pasien Covid-19 menjadi lebih baik. [Mohamad Deny Irawan]