Jenewa, Gontornews — Badan Kesehatan Dunia, WHO, Selasa (31/8/2021), tengah fokus pada mutasi virus korona varian B1621 asal Kolombia. Varian yang diberi nama “Mu” ini menjadi sorotan dalam laporan pekanan WHO edisi 55 tanggal 31 Agustus 2021.
WHO menjelaskan bahwa varian Mu menyebar secara sporadis di sejumlah negara di Amerika Selatan maupun Eropa. Pada 29 Agustus 2021, WHO mengunggah lebih dari 4500 urutan genom ke GISAID dari 39 negara.
“Meski prevelansi global varian Mu telah menurun dan berada di bawah 0,1 persen, pravelensi di Kolombia (39 persen) dan Ekuador (13 persen) secara konsisten tetap meningkat,” kata WHO dalam COVID-19 Weekly Epidemiological Update edition 55, 31 Agustus 2021
“Seiring berkembangnya risiko ini, WHO akan terus memperbarui VOI (Variant of Interest) dan VOC (Variant of Concern) global guna mendukung penetapan prioritas pengawasan dan penelitian. Pada akhirnya, (ketetapan ini) akan memandu strategi respons),” ujarnya.
“Otoritas nasional dapat memilih untuk menunjuk varian lain seuai dengan kepentingan lokal dengan terus mendorong penyelidikan dan laporan dampak dari varian ini,” jelas WHO.
WHO mengatakan varian ini memiliki kemampuan untuk lolos dari kekebalan yang muncul setelah mendapatkan vaksin. Ada kekhawatiran, munculnya mutasi virus baru ini akan meningkatkan infeksi secara global.
Semua virus, termasuk SARS Cov-2 yang menyebabkan Covid-19, bermutasi dari waktu ke waktu meski sebagian besar mutasi tidak berpengaruh pada sifat asli virus.
Namun, mutasi tertentu dapat mempengaruhi sifat-sifat virus lain seperti seberapa mudah virus itu menyebar, tingkat keparahan gejala dan ketahanannya terhadap vaksin maupun tindakan pencegahan lainnya.
Sejauh ini, WHO telah mengidentifikasi empat varian Covid-19 yang masuk kategori VOI yakni varian Alpha, Beta, Gamma, Delta, B1617. Varian “Mu” juga masuk kategori VOI dan WHO terus memantau penyebarannya. [Mohamad Deny Irawan]