California, Gontornews — Perusahaan internet multinasional berbasis di Sunnyvale California Amerika Serikat, dengan mesin pencari Yahoo! dituding menjalin kerjasama dengan badan intelijen Amerika Serikat FBI dan NSA’. Yahoo disebut telah memasok data email ke badan intelijen tersebut untuk kepentingan tertentu.
Permintaan kepada Yahoo! dari FBI datang dalam bentuk arahan rahasia yang dikirimkan ke tim hukum Yahoo! Tidak diketahui informasi apa yang para pejabat intelijen cari, mereka hanya ingin Yahoo mencari satu set karakter tertentu dari pengguna Yahoo, demikian seperti dilansir nbcnews, Rabu (5/10).
Beberapa ahli menyayangkan agenda di balik layar yang merupakan kasus pertama sebuah perusahaan Internet AS menyetujui permintaan agen mata-mata pemerintah. Hal itu juga menimbulkan pertanyaan besar apakah para pejabat intelijen juga melakukan hal yang sama kepada perusahaan internet selain Yahoo.
Dalam sebuah pernyataan singkat, Yahoo mengatakan, ‘Yahoo adalah perusahaan yang taat hukum, dan sesuai dengan hukum Amerika Serikat.’ Sementara Facebook melalui Chief Information Security Officer Facebook Alex Stamos menyampaikan penolakan untuk memberikan tanggapan kasus ini.
Albert Gidari, seorang pengacara yang mewakili perusahaan telepon dan Internet menegaskan bahwa sebelumnya tidak pernah ada penyadapan seperti yang terjadi saat ini.
“Tindakan itu akan sangat sulit bagi penyedia untuk melakukan itu,” tambahnya.
Di Twitter, NSA leaker Edward Snowden menyebutkan tindakan Yahoo sebagai ‘praktik memalukan’ dan mendesak masyarakat untuk menghapus akun email Yahoo mereka.
Snowden juga meminta setiap provider menulis pesan perhatian: Setiap ada layanan email utama masuk namun tidak jelas, menyinggung perasaan hati adalah sebagai kesalahan seperti Yahoo.’ [Ahmad Muhajir/Rus]